2. A disuruh makan bunga mahoni dan cabai
Sebagai pembuktian pernyataannya, H kemudian menyuruh A untuk memakan bunga mahoni dan beberapa cabai.
Jika korban tidak merasakan pahit, maka A anak makhluk dunia lain.
"Untuk mengetes kalau anak itu adalah anak genderuwo, pernah korban itu disuruh makan bunga mahoni."
"Itu kan pahit sekali, sama cabai. Kalau korban tidak merasa pahit, berarti dia benar anak genderuwo."
"Dan benar saja, waktu itu korban tidak merasakan pahit," ungkap Sugeng.
Melihat hal itu, orang tua A semakin percaya, sang anak bermasalah.
Harapan M kepada H dan B untuk menyembuhkan buah hatinya semakin tinggi.
3. Ditenggelamkan ke bak mandi
Ritual untuk 'menyembuhkan' A pun dimulai dengan meminta bocah cilik itu mandi kembang tengah malam.
Lalu, korban juga ditenggelamkan ke dalam bak mandi.
Tak hanya sekali, bocah yang masih duduk di bangku SD itu dimasukkan ke dalam bak sebanyak empat kali.
Pada saat itu, ritual pertama berupa menenggelamkan A di bak mandi tidak berpengaruh pada kesehatan A.
Begitu pula dengan ritual kedua dan ketiga.