Buntut dari kasus tersebut, Sherina berharap tidak ada lagi binatang yang mengalami tindakan serupa.
"Mau sampai kapan banyak manusia dari bangsa kita sendiri memperlakukan satwa seperti benda begini.
Apalagi ini HEWAN PELIHARAAN seseorang. The greatest privilege of having A VOICE is
to PROTECT the VOICELESS. Kl km resah karena ini, SPEAK UP," terang Sherina.
Tak sampai di situ, Sherina kembali merespons tanggapan pihak Satpol PP mengenai tindakan mereka.
Sherina mengaku kecewa dengan apa yang disampaikan oleh Kasatpol PP dan pihak terkait di Aceh.
"Respon mengecewakan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani.
Baca juga: Aksi Kejar-kejaran Polisi dengan 2 Bocah di Sampang yang Kabur Bawa Motor Curian
Manusia jg tanpa ngerti dia salah apa, tiba2 di karung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar,
dipaksa masu karung lagi ya STRES. Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS," imbuhnya.
Lanjut, Sherina menegaskan tindakan Satpol PP-lah yang diduga menjadi penyebab Canon mati.
"Kepada Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menduga Canon mati karena “stress”:
Canon dimasukkan ke keranjang sayur, ditutup kayu, dibungkus terpal, dilakban keliling, dibawa naik boat
dr Pulau Panjang ke Singkil. Cuaca hari itu panas. Canon mati karena TIDAK BISA NAFAS," kata Sherina.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Febia Rosada Fitrianum) (TribunnewsWiki.com/Rakli Almughni) (Kompas.com)