"Mereka semua ada di ruang rawat inap dengan kategori yang kuning," ujar Dewi, saat ditemui di RS Al ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (10/1/2022).
Dia menyebut 4 pasien positif Omicron itu tertular pulang dari luar negeri.
Menurutnya, di ruang rawat inap kategori kuning, kondisi mereka tidak bergejala berat.
"Jadi kalau kita lihat memang prediksi, beda dari pada delta dengan omicron."
"Memang delta berat pada waktu itu, nah omicron ini cenderung ringan sekali, kaya flu, masuk angin biasa, tapi memang perbedaannya adalah transmisinya cepat sekali, penularannya cepat, tapi dengan gejala yang ringan," kata Dewi.
Baca juga: Alasan Pemerintah Berikan Vaksinasi Booster dengan Kombinasi Jenis Vaksin yang Berbeda
Dewi memaparkan, saat awal screening pihaknya melakukan swab PCR terhadap pasien tersebut.
Adapun untuk mendeteksi omicron, memang membutuhkan satu step lagi dimana itu membutuhkan sekitar 5-7 hari baru bisa mendeteksi jenis omicronnya.
"Jadi karena PCR sudah positif, kita anggap itu adalah covid-19. Penatalaksanaannya kan sama, antara omicron, covid delta, itu sama penata laksanaannya," ucapnya.
Dewi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan 5 orang yang diduga terpapar omicron karena beda dengan delta.
"Kalau delta cukup hanya denga PCR, dan pemeriksaan tersebut tergantung alat, ada yang dua jam, ada yang 6 jam. Tapi omicron ini membutuhkan waktu 5 sampai 6 hari, baru diketahui hasilnya, ini omicron atau tidak," ucapnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, WartakotaLive.com/Joko Supriyanto, TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin, Kompas.tv/Dea Davina)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona