TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara soal bantuan merenovasi rumah milik kader PDIP Temanggung, Fajar Nugroho.
Dia tidak mempermasalahkan jika niat baiknya ditolak oleh Fajar.
Ganjar menjelaskan niatnya merenovasi rumah Fajar sebagai bentuk apresiasi.
Dia menilai Fajar adalah salah satu kader PDIP memperjuangkan kemenangan pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Ganjar menceritakan Fajar dan teman-temannya sempat dianiaya oleh ormas dari kubu lawan saat kampanye Pilpres 2019.
Setelah insiden itu, mereka mendatangi kediaman Ganjar Pranowo di rumah dinas gubernur Jawa Tengah, Puri Gedeh, Kota Semarang.
"Saya mengenal Mas Fajar itu Jokower. Jadi dulu Mas Fajar ini pernah datang ke rumah saya bersama delapan orang temannya. Dan saat itu, demi menjaga suksesnya Jokowi-Maruf, Fajar dan kawan-kawannya itu rela dipukuli," kata Ganjar, menjawab pertanyaan wartawan tentang bantuan pada Fajar, di sela-sela pemberian bantuan pada kader PDIP di Desa Pakis Magelang, Jumat, (14/1/2022).
Baca juga: Renovasi Rumah Wakil Ketua PAC PDIP, Gubernur Ganjar Pranowo : Marah Nggak Kalau Diunggah?
Waktu berlalu, Ganjar pun mendapat kabar bahwa Fajar hidup kurang berkecukupan. Nasibnya berbeda dengan teman-temannya.
Ganjar mendapat kabar bahwa Fajar bekerja di pabrik emping jagung.
Selain itu, rumah Fajar diinformasikan tidak layak huni, berdinding kayu yang sudah rusak dan sudah berulang kali diajukan pembangunan ke pemerintah namun selalu ditolak karena berdiri di ataas tanah milik kas desa.
Mendapat informasi itu, Ganjar langsung mengunjungi Fajar di Temanggung.
"Kebetulan hari Minggu itu ada kunjungan ke Magelang, jadi bisa lah mampir sebentar ke Temanggung," kata Ganjar.
Baca juga: Rehab Rumah Kader PDIP, Ganjar: Ini Tondo Tresno Saya
Gayung bersambut, Fajar yang berada di rumah menyambut Ganjar di jalan depan rumahnya. Tak ada response penolakan.
Dengan raut wajah gembira, Fajar menyatakan siap mengurus segala administrasi ketika Ganjar menyampaikan akan membantu merenovasi rumahnya.