"Kalau saya di sini (peresmian) diundang secara pribadi, undangan datang tiga hari lalu," ungkapnya.
Sejarah Baru
Masih kata Rudy, peresmian Pasar Legi di Solo yang dihadiri Puan Maharani merupakan sejarah baru.
Pasalnya, peresmian sejumlah proyek biasanya dilakukan eksekutif seperti kepala daerah.
Sementara Puan yang menjadi Ketua DPR RI adalah legislatif.
"Ya ini sejarah. Peresmian itu kan tugasnya eksekutif," ujar Rudy dikutip dari TribunSolo.com.
Rudy mengatakan, legislatif hanya memiliki tugas sebagai legislasi, budgeting, dan controling.
"Sehingga jika ini diresmikan oleh Mba Puan selaku ketua DPR RI, ya baru kali ini pembangunan diresmikan oleh ketua DPR RI," ucapnya.
"Mudah-mudahan nanti selanjutnya juga ada seperti itu," tambahnya.
Kewenangan Kementerian PUPR
Absennya Ganjar dalam peresmian pasar yang dihadiri Puan Maharani turut menuai komentar dari Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Bambang yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, yang mengundang merupakan kewenangan dari Kementerian PUPR.
"Kalau seseorang punya duwe gawe (acara), trus tidak mengundang seseorang tertentu, ya kan gak salah," kata Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) itu.
Bambang mengatakan, mendapatkan undangan peresmian Pasar Legi dari Kementerian PUPR.