“Saat itu saksi melihat korban sudah terjatuh ke tanah, sedangkan pelaku (menantunya) berdiri di samping korban,” ungkap Kapolsek.
“Melihat kedatangan Mayasari, kemudian pelaku melarikan diri, dan saksi segera meminta pertolongan warga,” lanjutnya .
“Anak korban menjerit minta tolong, warga segera berdatangan melihat kejadian tersebut,” terang Kapolsek Peusangan.
Baca juga: 2 Petani di Batang Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh dalam Gubuk
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan di Panjalu Ciamis Bertambah 1 Orang
Belasan warga berdatangan dan membawa korban yang dalam kondisi kritis ke RS Jeumpa Hospital Bireuen.
Namun, sesampai di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.
Informasi penganiayaan menyebar luas, dan sejumlah warga mencari keberadaan tersangka sebagaimana diinformasikan saksi.
Tidak lama kemudian, warga mengetahui tersangka sedang berada di Kantor Camat Peusangan.
“Warga menghubungi anggota Polsek Peusangan untuk turun ke lokasi guna menangkap tersangka,” ujarnya.
Kapolsek Peusangan mengatakan, korban meninggal dunia diduga karena dianiaya tersangka yang tidak lain adalah menantunya.
Penganiayaan itu, menurut keterangan saksi, karena korban tidak memberikan kunci mobil sebagaimana diminta tersangka.
“Menyangkut motif lainnya, masih dalam penyelidikan tim Polsek Peusangan dan Polres Bireuen,” pungkas ujar Kapolsek Peusangan.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Menantu Aniaya Mertua Hingga Meninggal di Bireuen, Diduga Gegara Kunci Mobil, Begini Kronologisnya