Ia berhasil melepaskan kerah bajunya lalu kabur, berlindung di dalam rumah.
"Tersangka yang masih kesal lalu melampiaskan dengan membacok sangkar burung yang tergantung di rumah korban," ungkap Mukadi.
Sangkar kayu itu pun rusak berantakan. Sementara burung cucak ijo di dalamnya juga ikut mati.
Burung berkicau dengan suara merdu ini terluka kena sabetan sabit di tangan JY.
"Setelah puas tersangka pergi, langsung berangkat bekerja," tutur Mukadi.
Setelah situasi dirasa aman, MA lalu melapor ke Polsek Karangrejo.
MA bertambah kesal karena JY membunuh burung kesayangan seharga Rp 2.500.000 ini.
Polisi bergerak cepat meminta keterangan para saksi dan mengumpulkan barang bukti.
Baca juga: Warga Karanganyar Ditemukan Tak Bernyawa di Tepi Sawah, Tak Ada Bekas Penganiayaan
Polisi lalu menangkap JY di hari yang sama, saat masih di tempat kerjanya.
Barang bukti yang diamankan antara lain, sabit yang dipakai JY, sangkar yang rusak, serta bangkai burung cucak ijo milik MA.
JY kemudian dibawa ke Mapolres Karangrejo untuk dimintai keterangan.
"Dia mengaku kesal karena ditatap oleh adiknya. Tatapan itu dianggap menantang," ungkap Mukadi.
Penyidik kepolisian menjerat JY dengan pasal Pasal 2 ayat 1 Undang undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman penjara selama 10 tahun.
Selain itu juga pasal 406 KUHPidana karena membunuh binatang milik orang lain, dengan ancaman dua tahun delapan bulan.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesal Ditatap Adiknya, Kakak di Tulungagung Ancam Pakai Sabit, Burung dalam Sangkar Ikut Jadi Korban
(TribunJatim.com/David Yohanes)
Berita lainnya seputar Kabupaten Tulungagung.