News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Pasutri Punya 16 Anak Kandung, Lahir dalam Periode 19 Tahun, 6 di Antaranya Jadi Hafiz Alquran

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan suami istri Kamaruddin Djiwa Daeng Tombong (56) dan Najrah (48) bersama 15 anak kandung di tahun 2016 lalu. Mereka tinggal di Desa Katoi, kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Pasangan asal Sulsel ini kini menetap sebagai guru SD di Kolaka Utara.

"Sapaan Tuan Guru Kama itu melekat, karena selain dia guru, ustaz, Kama juga sering jadi tempat konsultasi spiritual dan kehidupan warga kampung," kata Abdul Gaffar Said (50), adik Kama di Tumampua, Pangkajene, Pangkep, Sulsel.

Kisah "keperkasaan" Tuan Guru Kama dan "ketabahan dan kegigihan" Ibu Najerah Kama, sejak sedekade ini, jadi buah bibir di kampung halamannya.

Pasalnya, saat itu Tuan Guru Kama mudik Lebaran tahun 2019 lalu, dia membawa 16 anak, istri dan 1 anak menantunya ke Pangkep dan Camba, Maros.

Mereka mendaki gunung dan menyeberangi laut, sejauh sekitar 620 km untuk mudik lebaran sebelum wabah Corona.

"Kalau tidak salah ingat, mereka menumpang 3 mobil Avanza dan Cayla dari tenggara ke selatan," ujar Gaffar, adik Kama.

Kisah itu kian menakjubkan sebab dari 16 anak pasangan keluarga ini, enam di antaranya adalah hafidz dan hafidzah Alquran.

Bahkan 12 anaknya kini tercatat jadi santri dan santriwati pada sebuah pesantren dan sekolah Islam terpadu di kawasan Baruga, Kota Kendari.

Baca juga: Cegah Omicron, Binda Gorontalo Akselerasi Vaksinasi untuk Anak 6-11 Tahun

"Alhamdulillah, semua anak kami ikhlas dan bersedia mondok. Itu yang membuat hidup ini lebih berberkah," ujar Kamaruddin, yang juga sarjana pendidikan dari Universitas Halouleo, Kendari ini.

Tuan Guru Kama diangkat jadi guru SD negeri di Kolaka Utara, dengan bekal ijazah dan akta guru dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Pangkep tahun 1987 silam.

Sedangkan istrinya, Najrah adalah santriwati alumnus Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Maccopa, Maros tahun 1993.

Kedua pasangan ini bertemu di pondok pesantren rintisan mendiang, KH Ahmad Marzuki Hasan ini.

Rekor Anak Terbanyak

Pasangan Tuan Guru Kama dan Ustadzah Najrah sejauh ini belum menyatakan lelah mengasuh anak.

Ke-16 anak yang mereka lahirkan, pelihara, dan didik, baginya adalah rezeki dan amanah dari Allah SWT.

Apakah Tuan Guru merasa, Anda dan Ustadzah Najrah pemegang rekor anak terbanyak, berpasang-pasangan, dan 14 di antaranya lahir di rumah panggung?

"Wallahua’lam. Saya pernah dengar ada punya 15 anak di Sumatera, di Malang ada 11 anak," ujar Tuan Guru Kama, menjawab pertanyaan Tribun.

Kamaruddin mengaku karunia 16 anak dan satu cucu, adalah amanah dan takdir dari Allah SWT.

"Kami mengalir saja seperti air di sungai jernih. Banyak suka dukanya, misalnya kalau berkumpul di Bulan Ramadhan, kami sediakan 10 liter beras sehari, dan ikan sampai 5 kg. Tapi rezeki Allah itu kan luas, ada saja dan selalu kami syukuri."

Penelusuran Tribun, tahun 2020 lalu, pasangan Mulyono (46) dan Partina (45) warga Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jatim tercatat punya 15 anak.

Pasangan suami istri Kamaruddin Djiwa Daeng Tombong (56) dan Najrah (48) bersama 15 anak kandung di tahun 2016 lalu. Mereka tinggal di Desa Katoi, kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Pasangan asal Sulsel ini kini menetap sebagai guru SD di Kolaka Utara. (couretsy_tribun gorontalo/dok keluarga)

Di selatan Sumatera, tepatnya di Desa Peninggiran, Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten Oku Selatan, sepasang suami dan istri memiliki 11 anak di tahun 2021 lalu.

Hingga tahun 2022 ini, pasangan dari Inggris, Sue Radford (45) dan Noel Radford (50) dikaruniai 22 anak.

Merujuk Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2017, angka rerata melahiran seorang ibu Indonesia (TFR) adalah 2,4 anak selama hidupnya.

Di dekade 2000-an, TFR Indonesia 2,7 atau mendekati tiga anak.

Berdasarkan SDKI 2017 juga terungkap, daerah dengan angka TFR tertinggi ialah Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni 3,4 anak per perempuan. Angkat itu disusul Provinsi Papua dan Maluku dengan 3,3 anak per perempuan.

Berikut 10 Fakta Pasutri dengan 16 Anak:

1. Ke-16 anaknya masing-masing sepasang; 8 putri - 8 putra

2. Hanya 2 anak (si sulung dan anak ke-2) lahir di rumah sakit, 14 anak lainnya lahir di ruang tengah keluarga tanpa bantuan medis dan bidan.

3. Anak sulung lahir di masa krisis moneter 1997 di Sulsel, si bungsu ke-16 lahir setelah Jokowi dilantik jadi presiden tahun 2015 di Sulawesi Tenggara

4. Rerata tiap tahun ibu melahirkan 1 anak. Ke-16 anak lahir dalam periode 19 tahun (1997-2016)

5. Nahrah, Si ibu melahirkan putra sulungnya (Zayyan) saat usia 43 tahun

6. Si suami guru SD negeri di pelosok Kolaka Utara, Sultra, si istri ibu rumah tangga biasa

7. Lima dari 16 anaknya adalah penghafal Quran. Kini tahun 2022, 12 jadi santri di Kendari

8. Di Bulan Ramadan atau saat 16 anak berkumpul, Sehari keluarga ini menanak 10 liter beras, 3 kg ikan dan lauk

9. Guna menafkahi keluarga, suami bantu istri jualan buah dan kue tradisional online; 4 anak lainnya jualan online kosmetik

10. Februari 2022 lalu, pasangan Guru Kama dan Nyonya Nahrah dianugerahi 1 cucu dari putri sulung

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul 10 Fakta Pasangan Suami Istri dengan 16 Anak dari Pelosok Tenggara Sulawesi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini