Tak lama usai keributan tersebut, puluhan orang menggunakan seragam bercorak loreng berwarna oranye menjemput Fadli dan Indra dari tempat dia bekerja.
"Dua puluh menit selesai kejadian mereka datang, membawa aku dan adik ipar ku. Kami mereka ke kantor mereka di Medan Area. Disana aku dipaksa jadi saksi keributan itu. Dipukul, ditendang, dicekik dan diludahi juga sama meraka," kata dia.
Tak hanya Fadli, sang ayah juga dijemput paksa dari rumahnya oleh puluhan orang.
Dihadapannya, puluhan orang meyiksa ayahnya hingga babak belur sebelum ketiganya dibawa ke Polsek Medan Area.
"Saat di kantor mereka disana ada juga ayahku. Mereka sebelumnya bersama puluhan orang ke rumah menjemput ayah ku, kemudian mereka memukuli dan menganiaya ayah ku sampai habis lah. Dan saya yang tidak tau apa apa disuruh jadi saksi bawasannya disana ada pengeroyokan dan saya harus jadi saksi ayah saya ada ribut disitu, padahal saya tidak tau apa apa," ujar dia.
Baca juga: 3 Anak di Bawah Umur Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan terhadap Rekan Sesama Santri
Atas kejadian penganiayaan yang dilakukan secara bersama sama kepadanya, Fadli melapor ke Polrestabes Medan.
Dia melapor RPT yang merupakan pimpinan OKP di Kecamatan Medan Area kepada pihak Kepolisian. Fadli berharap polisi mengusut peristiwa tersebut.
"Saya hari itu juga langsung melapor, karena saya tidak tau menahu dengan hal itu. Kalau saya salah, atau keluarga saya salah dihukum dengan aturan yang berlaku. Dan mereka pun oknum oknum harus dihukum dan diusut tuntas permasalahan ini. Saya hari ini memang membutuhkan keadilan," ujarnya. (cr11/cr17/www.tribun-medan.com)
Sementara itu pihak terlapor, J hingga berita ini dipublikasikan belum berhasil dikonfirmasi Tribun.
Diolah dari artikel yang telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ketua OKP yang Culik dan Siksa Satu Keluarga Bakal Segera Ditangkap, Kasat Reskrim: Sudah Tersangka dan artikel berjudul Sekelompok Orang Diduga OKP Siksa Satu Keluarga di Medan, Korban Lapor Polisi Berikut Kronologinya