Dari informasi yang diperoleh, Iqbal sudah cukup lama menjalin hubungan asmara dengan RA.
Namun belakangan beredar isu jika RS juga mejalin hubungan dengan korban. Medengar hal tersebut Iqbal cemburu dan sakit hati dengan Najamuddin.
Juni Sewang, kakak Najamuddin memberi kesaksian. Tahun 2019, ia mengaku pernah diancam Iqbal melalui ponsel.
Ancaman dilakukan karena kedekatan adiknya dengan RA yang diketahui memiliki hubungan asmara dengan Iqbal.
"Kalau yang dimaksud IA, saya tahu. Karena dia pernah hubungi saya secara langsung dan dia mengancam. Ancaman langsung ke saya by phone.
IA bilang ke saya, kalau bukan adikmu, saya habisi. Itu sudah lama, kalau tidak salah tahun 2019," ungkapnya.
Baca juga: FAKTA Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran di Pasuruan: Pelaku Datang Takziah hingga Dipicu Pesan Seronok
Ia mengaku sudah cukup lama mengenal Iqbal bahkan saat mereka belum menjadi ASN.
"Saya kenal IA, bukan sekarang. Tapi jauh sebelum menjabat dan sebelum ASN, kami kenal lama.
Sebelum menjabat Kasatpol PP, IA ini pernah menjabat sebagai Kadis Perhubungan Kota Makassar.
Di situlah juga adik saya bertugas dan wanita yang disebut motif cinta segitiga tersebut," tuturnya.
Terkait ancaman, Juni sempat menanyakan kepada adiknya. Namun, kala itu Najamuddin mengaku tidak punya masalah.
"Terus saya tanya adik saya. Ini kenapa, adik saya bilang enggak apa-apa. Saya minta dia hentikan, jauh sebelum almarhum masuk ke Dishub, sudah saya peringatkan," bebernya.
Bayar Rp 85 juta ke oknum polisi
Eksekutor yang membunuh Najamuudin adalah seorang oknum polisi berinisial SR. Dari perannya, SR mendapatkan uang Rp 85 juta sebagai ucapan terima kasih.
Hal tersebut disampaikan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto saat konferensi pers di Aula Mapolrestabes, Senin (18/4/2022).
"Uang Itu bukan untuk membayar, tapi ucapan terimakasih saja," ujarnya Budhi mengatakan SR nekat membantu tersangka membunuh korban karena ikut merasakan sakit hati ketika Iqbal tersakiti.