TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Dimas Toti Putra (22) mengalami luka bakar hingga 80 persen setelah dibakar oleh teman dekatnya sendiri karena masalah jual beli knalpot.
Sebelum dibakar, Dimas terlebih dahulu menjadi korban penganiayaan oleh pelaku, J yang sudah jadi tersangka.
Korban berasal Mergangsan, Kota Yogyakarta, sementara pelaku berasal Gatak, Sewon, Kabupaten Bantul.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan, sebelum J melakukan pembakaran, pelaku datang ke rumah Dimas bersama dengan temannya yakni AN dan MZH pada tanggal 23 Maret 2022.
Tersangka J dan MZH datang masuk ke kamar lantai dua dan menanyakan soal knalpot yang berada di rumah korban.
Korban dan tersangka J beradu mulut, dan tak berselang lama J emosi lalu memukul korban.
"J langsung memukul dengan kepalan tangan kosong sebelah kanan sebanyak 1 kali mengenai muka atau wajah korban sebelah kiri sehingga korban terjatuh ke lantai," kata Ade, saat jumpa pers di Polresta Yogyakarta, pada Selasa (26/4/2022).
Baca juga: Tiga Tersangka Pembakaran Pospol Pejompongan Terancam 5 Tahun Penjara: Ada yang Masih Pelajar
Tak berhenti di situ, saat korban terjatuh, J lalu menginjak dada kiri korban.
J lalu mengambil botol air mineral berukuan 600 mililiter yang di dalamnya berisi bahan bakar minyak, lalu disiramkan ke tubuh korban.
"Tersangka mengambil satu buah korek yang berada di atas kasur dan menyalakannya lalu mengarahkan ke lengan kiri korban sehingga terbakar," kata dia.
Saat korban terbakar ini ketiga tersangka kabur melarikan diri.
Gara-gara Jual Beli Knalpot dan Ikan
Kejadian yang dialami Dimas viral setelah diunggah di media sosial Twitter pada Jumat (24/4/2022).
Ayah Dimas, Purwito bercerita pada Ranu malam, Dimas sedang berada di rumah bersama seorang rekannya.
Tak lama kemudian tiga rekannya yakni JI, AL,dan ZI datang ke rumah Dimas untuk bermain. Di tengah perbincangan, AL membahas jual beli knalpot dan ikan.
Baca juga: SOSOK Eko Pratama, Ketua Umum Partai Mahasiswa Indonesia yang Disebut Partai Siluman
Menurut Purwito, AL ingin membeli knalpot yang dijual oleh Dimas serta yang meminta ikan harga tinggi yang dijual secara cuma-cuma.
Dimas pun memberikan harga knalpot seperti yang diinginkan oleh AL. Namun untuk ikan, Dimas menyarankan ikan yang lain karena jenis ikan yang diminta AL sudah dibeli orang lain.
AL dan ZI menerima hal tersebut, lalu mereka berdua memilik ikan lainnya.
Namun tidak untuk JA. Ia tak terima dan terlihat emosi. Saat Dimas sedang berbicara dengan temannya yang lain, JA tiba-tiba menyiramkan bensin ke arah pemuda 22 tahun itu.
Ia kemudian menyulut api hingga membakar tubuh Dimas.
"Saat anak saya berusaha memadamkan api yang membakar tubuhnya, JA, AL dan ZA melarikan diri. Sementara satu temannya yang lain dan datang terpisah, menolong dengan membukakan pintu, dan mengarahkannya ke kamar mandi," kata Purwito.
Baca juga: Pria Bakar Teman Dekat di Yogyakarta, Dipicu Jual Beli Knalpot, Modus Operandinya Jarang Terjadi
"Itu kisah sesuai penuturan anak saya, begitu," tambah dia.
Sementara itu ibu Dimas, Haniyati bercerita saat kejadian ia sedang berada di luar rumah.
"Saya mau pulang ke rumah lalu dicegat temannya yang namanya Febriansyah. Mengabarkan kalau Dimas dibakar," kata Haniyati ditemui di rumahnya di Mergangsan, Kota Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).
Ia bercerita saat menemui ketiga orang itu di luar rumah, secara mendadak Dimas disiram dengan bahan bakar minyak kemudian dibakar.
"Tahu-tahu Dimas kok dibakar. Katanya pemicunya itu knalpot, jual beli knalpot," kata Haniyati.
Baca juga: Pria yang Ancam Patahkan Leher Wali Kota Bobby Nasution Ditangkap Polisi Karena Kasus Penganiayaan
"Disiram pakai botol bensin lalu disulut korek, pas kejadian Dimas sadar sempat ke kamar mandi guyur pakai air," sambungnya.
Dimas sempat mengejar pelaku, tapi mereka berhasil melarikan diri.
Dimas kemudian dibawa ke RSU Pratama Kota Yogyakarta. Namun karena lukanya mencapai 80 persen, ia dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
Sementara ayah Dimas langsung membuat laporan ke Polsek Mergangsan. Namun sebulan berlalu, Haniyati belum mendengar pembakar anaknya tertangkap.
Namun ia mendapatkan kabar jika salah satu pelakunya adalah teman mahasiswa Dimas.
Dua kali operasi, habis biaya besar
Ayah Dimas, Purwito bercerita selama sebulan dirawat, Dimas sudah dua kali menjalani operasi menambal kulit yang mengalami luka bakar.
"Operasi sudah jalan dua kali, terakhir pada hari Selasa kemarin. Selasa itu penambalan jaringan tangan. Tangannya ditambal pakai kulit paha," kata dia.
Ia mengatakan pascaoperasi, Dimas dalam kondisi sadar dan mulai berkomunikasi dengan lancar. Namun ia masih terbaring di tempat tidur dan tak bisa bergerak.
"Banyak luka yang sudah kering seperti di bagian kanan. Bagian yang parah itu bagian leher, tangan kiri, sama dada," kata Purwito.
Ia mengatakan setelah dirujuk dan diobservasi, luka bakar Dimas mencapai 32,5 persen.
Untuk menyembuhkan luka tersebut, pihak keluarga mengeluarkan biaya yang cukup besar antara Rp 100 juta hingga Rp 180 juta.
"Kita sudah diberi ancer-ancer dulu, karena kan ini nggak masuk BPJS. Kalau sumbangan dari Kitabisa kurang ya saya yang nombok," ungkap dia.
Sehari-hari Purwito menjaga warung dan sejak anaknya sakit, ia rela meninggalkan warung selama satu bulan terakhir untuk menjaga anaknya di RS Sardjito.
Sebelumnya, pelaku pembakaran Dimas Toti Putra telah berhasil ditangkap oleh jajaran Polisi.
Kepala Kepolisian DIY Irjen Pol Asep Suhendar menilai modus operandi dengan cara membakar jarang terjadi.
"Kejadian jarang terjadi, modus operandinya saya kira enggak pernah terjadi. Bawa bensin terus dibakar," kata Suhendar di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (25/4/2022).
Dimas yang menjadi korban pembakaran di rumahnya ini masih di rawat di RSUP Dr Sardjito.
Dimas dirawat dari 23 Maret 2022 dan telah menjalani operasi dua kali.
Berita ini telah tayang di Kompas.com