"Kalau bukan orang dekat korban, maka tidak akan bisa mengenalinya," tuturnya.
Polisi pun mendapat informasi bahwa motor itu dipinjam bengkel sepeda motor yang ada di Dusun Kalilegi, Desa Banjarsari pada 18 Mei lalu.
Entah dipakai kemana, pemilik motor itu mengaku kenal karena Bd bekerja sebagai buruh mencetak batako.
Meski Bd sudah menghilang atau tidak pulang setelah meminjam sepeda motor, namun tak ada warga yang menyadarinya.
Baca juga: Dua Mayat Korban KM Ladang Pertiwi Kembali Ditemukan Sore Tadi
"Warga baru sadar setelah ada kejadian ini," paparnya.
Dan ada indikasi mengejutkan dari penemuan jasad Bd itu. Yaitu ketika polisi yang menyelidiki kasus gantung diri itu menyatakan sebelumnya memanggil dua warga di desa itu.
"Kami masih mendalami TKP-nya. Memang ada dua warga desa ini, yang sedang dipanggil," ungkap Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvita Sari.
Penjelasan Tika tentu membuat wartawan penasaran, karena diduga tidak hanya berkaitan kasus bunuh diri.
Akhirnya Tika menuturkan, dua warga yang dipanggil sebelum ada kasus bunuh diri itu adalah seorang warga dan Bd sendiri.
Keduanya dipanggil terkait laporan dugaan pencabulan anak di bawah umur.
Dan Bd diduga juga menjadi pelaku.
Namun pada panggilan yang pertama, keduanya tak datang dan malah warga satunya lagi menghilang.
"Rencananya minggu ini kami akan melakukan panggilan yang kedua,"ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ngeri! Terduga Pencabulan Anak di Blitar Ditemukan Meninggal, Bagian Badan Sudah Terpisah