Menurut dia, kedua tersangka bekerja di Jambi sebagai operator alat berat bersama paman IF dan tinggal di mes karyawan yang disediakan perusahaan.
Dihadiahi timah panas
Setelah serangkaian penyelidikan hingga penyidikan, pihaknya berhasil mengendus keberadaan tersangka dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polresta Jambi.
Keduanya akhirnya dibekuk di sebuah gudang batubara yang berada di wilayah Jambi.
Pihaknya pun menghadiahi timah panas ke kaki para tersangka, karena mencoba kabur saat mencari barang bukti golok yang digunakan untuk membacok korban.
"Kami membawa mereka ke wilayah Pesisir, Kota Cirebon, untuk mencari barang bukti," kata M Fahri Siregar.
Ia mengatakan, pencarian barang bukti itu merupakan bagian dari pengembangan penyelidikan usai mengamankan IF dan RK di Jambi.
Bahkan, sejak diringkus di Jambi keterangan keduanya mengenai keberadaan barang bukti golok itu juga selalu berubah-ubah.
"Awalnya mereka mengaku membuang goloknya di sekitar TKP, namun setelah dicari ternyata tidak ada, kemudian berubah lagi ke wilayah Pesisir," ujar M Fahri Siregar.
Baca juga: Kasus Pembacokan Seorang IRT di Ragunan Disebut Mirip Klitih, Kriminolog Beri Penjelasan
Namun, menurut dia, setelah serangkaian pengembangan kedua tersangka mengakui golok tersebut dibawa salah satu rekannya yang terlibat dalam aksi pembacokan itu.
Dalam konferensi pers tersebut juga, kedua tersangka yang mengenakan pakaian serba bitu dan penutup wajah tampak berdiri sambil saling merangkul.
Raut wajah keduanya yang tertutup kain hitam pun sesekali terlihat meringis, karena luka tembak yang didapat akibat berusaha kabur saat mencari barang bukti.
"Mereka tidak kooperatif saat pencarian barang bukti, bahkan sempat mencoba kabur sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur," kata M Fahri Siregar.
Kepolisian saat ini masih memburu tersangka lainnya.