Penganiayaan selanjutnya terjadi di Hotel Awista pada pertengahan September lalu.
Korban dianiaya secara membabi buta hingga babak belur hanya karena persoalan uang.
Bahkan, saksi Nirmalasari yang saat itu berusaha melerai ikut dihajar oleh pelaku.
"Yang fatal itu di hotel hingga mata tidak bisa dibuka," jelasnya.
Tak hanya itu, Nirmalasari mengabarkan, pelaku juga kerap menganiaya korban karena cemburu kepada suami korban.
"Dia (Bript IS) cemburuan," ucapnya.
4. Disebut Punya Galian Emas Ilegal
Setelah kasus perselingkuhan dan penganiayaan terbongkar, kini Briptu IS terseret kasus galian emas ilegal.
Nirmalasari mengatakan, Briptu IS kerap pergi ke Gunung Botak, seperti dilansir TribunAmbon.com.
Dalam satu bulan, ia bisa empat kali ke lokasi tambak emas yang telah ditutup sejak 2015 itu.
Diduga aktivitas Briptu IS di Gunung Botak sudah berjalan lebih kurang satu tahun.
"Dia sering bilang mau ke Gunung Botak dan pernah kita sama-sama ke Gunung Botak, tapi saya hanya antar ke unit 18," jelasnya.
Dikatakan Nirmalasari, Briptu IS pernah menunjukkan emas saat turun dari Gunung Botak.
Emas itu kemudian dijual oleh Briptu IS. Uang dari penjulannya digunakan untuk membeli mobil hingga mentraktir teman-temannya.