Dipicu sengketa perbatasan wilayah
Adapun bentrok antarwarga dua desa pada Sabtu kemarin dilaporkan dipicu oleh masalah sengketa perbatasan wilayah.
Peristiwa itu pecah saat salah satu desa berupaya memasang sasi atau larangan adat di perbatasan.
Pemasangan sasi itu membuat warga tidak sepakat dan menantang keras hal itu, sehingga akhirnya terjadilah bentrok.
Peristiwa bentrok ini dimulai sejak pagi dan sempat mereda. Namun pada sore harinya bentrokan kembali berlanjut.
Rumah dan sekolah dibakar
Selain korban luka dan jiwa, bentrokan itu menimbulkan kerusakan fasilitas warga dan umum.
Sejumlah rumah warga di Desa Elat dilaporkan telah dibakar massa saat bentrok dua warga desa pecah di wilayah tersebut.
Tidak hanya rumah warga, dua gedung sekolah yakni SMP Negeri 1 Kei Besar dan SMA Kei Besar hangus.
"Kemudian ada bangunan SMP dan SMA Kei Besar tadi juga sempat dirusak dan dibakar," katanya.
Kini ratusan aparat gabungan TNI dan kepolisian telah dikerahkan ke kedua desa untuk meredam bentrokan kembali meluas.
"Kami juga mengimbau warga agar dapat menahan diri, jangan lagi mau terprovokasi," imbau Roem.
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul 2 Orang Tewas Gara-gara Bentrok Soal Batas Tanah di Maluku Tenggara, 34 Terluka Termasuk 2 Polisi