TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Pemkab Blitar melakukan mutasi terhadap 605 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Senin (2/1/2023). Namun, mutasi tersebut berbuntut panjang.
Sebab tanpa diduga oleh siapa pun, sehari setelah mutasi ratusan ASN itu pada Selasa (3/1/2023), Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan.
Rahmat Santoso mengancam akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Blitar.
Baca juga: Warga Blitar Menolak Rumahnya Ditempeli Stiker Penerima Bansos, Ini Alasannya
Alasannya, bukan hanya dirinya tidak diajak bicara terkait mutasi ASN itu. Namun, yang membuat dirinya tak bisa menerima karena orang dekatnya ikut tergeser. Yakni, Riana, yang tak lain adalah ajudan istrinya, Venina Puspitasari.
"Iya lah saya akan mengundurkan diri. Masak ajudan istri saya dimutasi tanpa saya diberi tahu atau diajak ngomong. Won, dia juga tak mau dimutasi," tegas Rahmat.
Ajudan istri Rahmat dimutasi jadi Kasi Trantip (Satpol PP) di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum.
Namun secara struktural, Riana dipromosikan karena naik jabatan dari staf biasa menjadi kasi.
Mungkin Rahmat punya pertimbangan lain, misalnya Riana dianggap bisa bekerja melayani istrinya.
"Kalau dia tidak dikembalikan (jadi ajudan istrinya) saya akan membuktikan ucapan saya ini (mengundurkan diri)," tegas Rahmat lagi.
Baca juga: Polisi Belum Berhasil Tangkap Pelaku Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Begini Kata Santoso
Sontak, pernyataan Rahmat itu bukan hanya membuat kaget banyak orang, namun juga sekaligus membuat geger para pejabat dan anggota dewan setempat.
Respons DPRD
Seperti Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto yang mengaku tidak menyangka kalau Rahmat Santoso berani mengambil sikap politis setegas itu demi idealisnya.
Itu berarti, menurut Sugianto, jangan-jangan selama ini keduanya sudah tak ada komunikasi.
"Ya kaget lah, kok seberani itu. Memang, mestinya wabup ya diajak ngomong lah apalagi ajudan istrinya kena mutasi sampai dirinya tak bisa membela. Ini kan sama dengan kita diberi tontonan yang tak menarik," ujar anggota dewan dari Partai Gerindra ini.
Bukan hanya anggota dewan yang kaget, namun Koordinator LSM KRPK (Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi), Trianto juga tak menyangka kalau antara Bupati Blitar dan wakilnya selama ini ada masalah yang tak muncul dipermukaan.
Baca juga: Anak Wali Kota Blitar Diperiksa Polisi Terkait Kasus Perampokan, Total Sudah 40 Saksi yang Diperiksa
Sebab, ketidakharmonisan Rahmat itu sepertinya bukan karena ajudan istrinya dimutasi tanpa ngomong padanya. Namun jauh-jauh hari, sepertinya sudah kurang harmonis hubungannya.
Puncaknya, mutasian ajudan istrinya itu dibaca oleh Santoso jika Bupati Blitar Rini Syarifah sudah tak menganggapnya lagi.
"Terserah yang memaknainya lah. Kalau bupati menganggap mutasi itu hal yang biasa karena ada yang butuh penyegaran, juga ada yang dibutuhkan karena pejabat yang digantikan itu pensiun. Namun, di sisi lain kalau dimaknai seperti itu (seperti versi wabup) ya boleh-boleh saja. Cuma jangan sampai merugikan rakyat perseteruan ini," ujar Trianto.
Profil Rahmat Santoso
Rahmat Santoso, lahir di Surabaya pada 17 Mei 1978.
Rahmat berpasangan dengan Rini Syarifah secara mengejutkan memenangi Pilkada Kabupaten Blitar pada 2020.
Pasangan yang didukung PKB, PAN dan PKS itu mengalahkan pasangan petahana Riyanto dan Marhaenis Urip Widodo yang didukung koalisi mayoritas yang dipimpin PDI Perjuangan.
Rahmat menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar sejak 26 Februari 2021 setelah dilantik Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Baca juga: Ancam Mundur karena Ajudan Istri Dimutasi, Wabup Blitar Rahmat Santoso Punya Harta Rp19,3 Miliar
Riwayat Pendidikan:
SD Negeri Kertajaya 1 (1984–1990)
SMP Harapan Ibu, Jakarta (1990–1993)
SMA Kertanegara Malang (1993–1996)
S-1 Universitas Merdeka Surabaya (1998–2001)
S-2 Universitas Hang Tuah (2012–2016)
Riwayat Organisasi:
Ketua Umum DPP Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (2018–2023)[3]
Vice President Kongres Advokat Indonesia (2019)
Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Pemuda Pancasila Kota Surabaya (2019)
Dewan Penasehat Muay Thai Kota Surabaya (2020)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPD PAN Kabupaten Blitar (2020–2025)
Baca juga: Polisi Sudah Mengantongi Identitas Terduga Perampok di Rumah Dinas Wali Kota Blitar
Karier:
Komisaris Rahmat Santoso & Partners Law Firm (2008–sekarang)
Komisaris PT Rajawali Sakti Nusantara (2009–sekarang)
Komisaris PT Mulia Artha Sejati (2012–sekarang)
Pemilik Usaha Sarang Burung Walet (1993–sekarang)
Wakil Bupati Blitar (2021–sekarang)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ajudan Istri Dimutasi Bupati Rini Syarifah, Rahmat Santoso Ancam Lengser dari Jabatan Wabup Blitar