Suatu peristiwa kejahatan terjadi, disebabkan 3 faktor.
Pertama motivasi pelaku, ada sasarannya, dan kesempatan untuk melakukan kejahatan lebih terbuka atau mudah.
Untuk mengukur motivasi pelakunya, agar dilakukan pemeriksaan kejiwaan.
"Bisa jadi ada sesuatu yang terjadi dalam diri pelaku. Jika memang tidak ada gangguan jiwa, ini clear peristiwa tindak pidana," ujarnya.
Menurutnya, dalam konteks kejahatan pembunuhan ada suatu hal yang memicu kekesalan atau sakit hati.
"Tinggal kita melihat apakah pembunuhan yang dilakukan ada perencanaan atau tidak," sambungnya.
Misalnya dapat diukur, sudah menyiapkan alat untuk melakukan pembunuhan sejak beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Psikolog Bicara Pemicu Kasus Anak Bunuh Diri, Upaya Pencegahan Paling PentingĀ
Jika iya, ini dapat dikategorikan dia sudah melakukan perencanaan.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan, bagaimana interaksi antara pelaku dengan korban.
Harus dilihat sebab akibat yang terjadi. Makanya penting dilihat apakah ini berencana atau tidak.
Jika tidak ada perencanaan bisa jadi pelaku sedang kesal dengan hal lain, korban yang dijadikan.
Di mana dia sebenarnya tidak berniat membunuh, cuma karena ada yang melatarbelakangi secara insidentil, maka terjadilah pembunuhan.
Berikutnya yang juga harus dilihat, mengapa fenomena seperti ini marak, begitu gampangnya orang membunuh.
Apalagi ini adalah internal keluarga sendiri. Kita dapat melihat pula aspek kehidupan sosial yang juga sangat mempengaruhi.