Situasi lingkungan sosial sulit kita memisahkan, mana orang yang benar-benar ada masalah, mana yang tidak. Hal lain yang juga menjadi faktor, yakni masalah perekonomian.
"Inilah yang dapat membuat terjadinya peristiwa yang kita anggap 'aneh'. Karena bagaimana mungkin, anggota keluarga sendiri yang melakukan pembunuhan. Maka, siapa pun dapat berpotensi sebagai pelaku dan juga korban," paparnya.
Dalam kasus ini, mungkin ada pula satu situasi yang lebih ekstrem yang menimbulkan ketidaksukaan pelaku terhadap korban.
"Kita berharap kepada penyidikan dapat menguraikan interaksi lebih dalam antara pelaku dengan korban," katanya.
Untuk melihat apakah ini apakah ada unsur perencanaan atau tidak.
"Karena penerapan pasalnya akan berbeda, konsekuensi sanksi hukumannya pun tentu akan berbeda. Ini yang kita harapkan dapat dibuat terang oleh penyidik di lapangan," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Fakta-fakta Anak Gorok Ayah yang Buta hingga Tewas di Kampar, Kesal Tak Diberi Uang Rokok