Ketiga pelaku datang dari arah selatan menggunakan dua buah sepeda motor, masing-masing Honda Grand dan Honda Beat tanpa nomor kendaraan.
Saat itu Sariman mengatakan dirinya akan mencuci kaki sepulang dari sawah, tetapi tiba-tiba ia mendengar istri dari pemilik toko berteriak meminta tolong.
Ia pun kemudian bergegas ke sumber suara dan ternyata sudah ada dua orang perampok di dalam toko dan satu orang yang berjaga di depan pintu.
"Yang satu didepan pintu, yang dua didalem minta dikasih tau brangkasnya," kata Sariman, dikutip dari Tribunjateng.com, Selasa (28/3/2023).
Sariman mengaku mendengar suara tembakan sebanyak empat kali, yakni dua kali tembakan di dalam toko dan dua tembakan di luar toko.
Pemilik toko Nasirun saat kejadian sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya para perampok menganiaya Nasirun dan meluncurkan peluru ke bagian kakinya.
Baca juga: Tiga Perampok Bersenjata Api di Cilacap Berhasil Diringkus, Ditangkap di Banten dan Sumsel
Sementara Gunawan tetangga Nasirun yang hendak menolong juga ikut menjadi korban penembakan dengan luka tembak pada bagian paha.
Saat kejadian, kata Sariman, warga sama sekali tidak ada yang berani menolong karena para pelaku membawa senjata api.
Bahkan dirinya juga sempat lari ke belakang karena takut turut menjadi korban.
Warga baru menghampiri kedua korban setelah para perampok benar-benar meninggalkan lokasi dan membawa kedua korban ke rumah sakit Aghisna Medika untuk mendapatkan pengobatan.
"Pelaku sempat balik lagi, itu mereka ambil uangnya diatas meja yang ketinggalan," kata Sariman.
Sebelum para perampok itu kabur, Sariman juga mengatakan bahwa warga sempat mendapat ancaman agar tidak ikut campur terkait kejadian itu hingga ditodong dengan senjata oleh para pelaku.
"Katanya sih jangan ikut campur ini urusan keluarga," tuturnya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjateng.com/Pingky Setiyo Anggraeni/Iwan Arifianto)