News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Momen Ganjar Emosi saat Bertemu dengan Pelaku Pencabulan Belasan Santriwati: Kenapa Kamu Tega?

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wajah emosi terlihat saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanyai Wildan Mashuri (57) saat konferensi pers di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023). Ganjar Pranowo bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat konferensi pers ungkap kasus persetubuhan terhadap anak bawah umur yang terjadi di Kabupaten Batang.

TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo emosi saat dipertemukan dengan pengasuh Pondok Pesantren yang merupakan pelaku pencabulan belasan santriwati.

Ganjar tak bisa menyembunyikan emosinya saat melemparkan sejumlah pertanyaan kepada pelaku pemerkosaan bernama Wildan Mashuri (57), di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023).

Ganjar bertanya dengan nada tinggi kepada pelaku.

Baca juga: Pengasuh Ponpes di Batang Cabuli Belasan Santriwati, Kapolda Jawa Tengah: Terjadi Sejak Tahun 2019

Sejumlah pertanyaan pun dilontarkan Ganjar kepada pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Batang itu.

"Kenapa kamu tega melakukan itu? Apalagi korbanmu itu masih anak-anak. Kamu tidak sadar bahwa itu salah. Jujur saja sekarang, berapa santri yang jadi korbanmu?" tanya Ganjar dengan nada tinggi.

Diketahui belasan santri yang masih berusia di bawah umur menjadi korban pemerkosaan Wildan.

Aksi bejat itu dilakukan Wildan dari tahun 2019 sampai tahun 2023.

Awalnya, polisi mencatat sebanyak 15 santri menjadi korban Wildan.

Baca juga: Pengasuh Ponpes di Batang Cuma Modal Salaman Sebelum Cabuli 14 Santriwati, Dilakukan Sejak 2019

Namun saat ditanya Ganjar, Wildan mengaku ada dua alumni santrinya juga menjadi korban.

"Berarti 17 korban, ada lagi tidak. Jujur saja," desak Ganjar.

Ganjar mengaku marah dengan peristiwa itu. Baginya ini merupakan kasus yang sangat serius di dunia pendidikan.

"Tentu kami marah. Apalagi korbannya masih anak-anak. Bagi kami, ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apa pun. Kami akan langsung terjunkan tim, membuka posko dan trauma healing pada korban," kata Ganjar.

Kasus semacam ini bukan yang pertama.

Sebab pada September 2022, di Batang ada kasus pemerkosaan dengan korban 22 orang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini