TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Awal bulan Mei silam, nama Noviana Indah Susanti (37), warga Kampung Baros Sukaraja, RT 06/10, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, mencuat di sejumlah pemberitaan media di tanah air.
Wanita asal Cimahi dilaporkan hilang dan belakangan diketahui disekap di daerah konflik Myawaddy, Myanmar.
Noviana menjadi satu diantara 19 korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.
Bukan pekerjaan sebagai custumer service seperti yang dijanjikan namun ia dijadikan penipu "online".
Noviana diketahui berangkat pada 23 Oktober 2022 ikut bersama sebuah agen tenaga kerja migran di Bekasi.
Gadis lulusan Sekolah Tinggi Design Indonesia (STDI) Bandung ini tergiur oleh gaji puluhan puluhan juta rupiah setiap bulan dan akan ditempatkan di Thailand.
Baca juga: Usai Dipanggil Presiden Jokowi Soal Maraknya TPPO, Benny Rhamdani Langsung Tancap Gas
Usia menjalani kehidupan mengerikan di perantauan, keberuntungan rupanya masih berpihak kepada Noviana.
Ia akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya dan kini dia sudah berkumpul lagi dengan keluarga.
Noviana tiba di Indonesia pada 25 Mei 2023 dan tiba di kampung halamannya sejak beberapa hari lalu.
Tribun Jabar berkesempatan bertemu dengan Noviana.
Sampai saat ini Noviana dan keluarganya sudah merasa tenang meskipun belum bisa sepenuhnya melupakan kejadian kelam yang dialami akibat tertipu lowongan kerja hingga terjebak dan jadi korban TPPO di Myawaddy, Myanmar.
Noviana menceritakan pengalaman pilunya itu.
"Di sana saya dimasukkan ke dalam ruang gelap karena membuat dan menyebarkan video minta tolong," ujarnya saat ditemui di rumah kakaknya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (4/6/2023).
Saat itu dia dimasukan ke ruang gelap dengan ukuran 1,5 X 2,5 meter.