Pihaknya pun akan segera menghubungi keluarga korban.
"Nanti akan kami informasikan (ke keluarga korban)," lanjutnya.
Wadirkrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko, menerangkan pihaknya berkomunikasi dengan Polsek Kasihan, Bantul terkait laporan orang hilang yang sempat dilaporkan.
"Jadi kebetulan ada laporan kehilangan di Polsek Kasihan, Bantul, lalu kita berkomunikasi dengan polsek kita cocokkan dengan adanya temuan-temuan potongan-potongan tersebut," terangnya.
Ia pun meminta masyarakat yang menemukan hal-hal yang berkaitan dengan tindak pidana tersebut untuk melapor ke Polda DIY atau kantor polisi terdekat.
"Kami hanya mengimbau seluruh warga DIY, apabila menemukan hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa ini, seperti potongan tubuh lainnya. Kemudian kalau ada masyarakat yang mengetahui peristiwa ini, bisa menjadi saksi. Saat ini kami sedang melakukan investigasi, untuk membuat terang peristiwa ini," imbuhnya.
Baca juga: Keluarga Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman Tunggu Hasil Tes DNA: Kita Terima Apa pun Hasilnya
Awal Penemuan Potongan Tubuh Korban
Mayat diduga korban mutilasi ditemukan di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, DIY, pada Rabu (12/7/2023) petang.
Mayat yang diduga kuat korban mutilasi di Turi tersebut ditemukan tidak dalam kondisi utuh.
Kabar mayat diduga korban mutilasi di Turi diawali dengan penemuan satu potongan tangan dan dua potongan kaki.
"Ya, benar. Sekarang masih proses di TKP," kata Purnomo, warga Desa Kelor, Kalurahan Bangunkerto, kepada Tribunjogja.com, Rabu malam.
Potongan tangan dan dua kaki yang diduga milik perempuan ditemukan di Sungai Bedog, perbatasan antara Kalurahan Bangunkerto dengan Kalurahan Wonokerto.
"Iya, betul, ada temuan itu. Dua kaki dan satu tangan diduga milik perempuan," kata Purnomo.
Berdasarkan informasi, potongan tangan dan dua kaki tersebut ditemukan oleh anak-anak yang sedang memancing di Sungai Bedog.
Penemuan menjelang magrib.
Saat itu, anak-anak yang sedang memancing melihat ada potongan kaki dan tangan manusia.
"Mereka ketakutan, kemudian naik (dari sungai) dan lapor ke warga kampung sebelah. Lalu, (warga) bilang ke tetangga dan menelepon bhabinkamtibmas," tambah Purnomo.
Petugas kemudian menindaklanjuti informasi tersebut.
Menurut Purnomo, potongan tubuh manusia itu diduga sengaja dibuang di lokasi.
Sebab, musim kemarau saat ini, debit aliran Sungai Bedog relatif minim.
Dengan kata lain, kemungkinan potongan tubuh hanyut dari saluran atas sungai sangatlah kecil. (Tribunnews.com/TribunJogja.com)