TRIBUNNEWS.COM, PADANG- Mantan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno bersama sejumlah keluarganya terdaftar sebagai daftar calon sementara (DCS) anggota DPR RI.
Irwan Prayitno bersama istri, anak, menantu, dan besannya akan maju menjadi anggota DPR RI lewat partai politik yang sama yakni PKS.
Baca juga: Politikus NasDem Diusung Demokrat, KPU Pastikan Seluruh Bakal Caleg DCS Cuma Punya Satu KTA Parpol
Dilansir dari daftar calon sementara (DCS) yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Irwan Prayitno akan nyaleg lewat PKS dan bernomor urut 1.
Sementara itu, istri Irwan Prayitno yakni Nevi Zuairina merupakan petahana DPR RI Dapil II Sumbar yang meliputi wilayah Kota Bukittinggi, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Payakumbuh, Lima Puluh Kota, Pasaman dan Pasaman Barat.
Kini, ia juga akan maju kembali ikut kontestasi di Pileg 2024 tingkat DPR RI. Namanya tercantum di DCS dari PKS dengan nomor urut 1 di Dapil II Sumbar.
Anak mereka, Ibrahim Irwan Prayitno bertarung di Dapil I Sumbar yang meliputi wilayah Padang, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, Padang Panjang, Tanah Datar, Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya.
Selanjutnya, besan Irwan Prayitno dan Nevi Zuairina, Hermanto juga kembali mencalon sebagai anggota DPR RI Dapil I Sumbar. Di DCS, ia bernomor urut 2.
Hermanto ialah petahana DPR RI Dapil I Sumbar, pada Pileg 2019 lalu ia berhasil meraih satu kursi legislator dan berkantor di Senayan.
Diketahui anak Hermanto, Aisyah Ramadhani merupakan istri dari Jundy Fadhillah yang merupakan anak Irwan Prayitno.
Baca juga: Hampir 40 Persen dari 215 Laman Situs KPU Kabupaten/Kota Belum Umumkan DCS
Informasi yang dihimpun TribunPadang.com, menantu Irwan Prayitno, yaitu Irfan Aulia juga tercantum di DCS DPR RI. Irfan yang juga berbaju PKS maju di Dapil Kepulauan Riau dan bernomor urut 2.
Tanggapan Irwan
Irwan Prayitno yang dikonfirmasi TribunPadang.com pada Senin (21/8/2023) malam membenarkan bahwa ia, istri, anak, besan dan menantunya akan mencaleg tingkat DPR RI dari partai yang sama, yakni PKS.
Menurutnya, dinasti politik itu sah-sah saja selama tidak menggunakan kekuasaan dan memang calon yang bersangkutan punya kompetensi.
"Yang jadi masalah kalau mereka memanfaatkan kekuasaan bapaknya. Kalau dia mampu, potensinya bagus, punya keinginan, kan tak ada masalah. Selain itu ga ada aturan dan norma yang dilanggar," ujar Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno sebelumnya sebenarnya sudah tidak berminat menduduki kursi pejabat publik, namun keikutsertaannya sebagai caleg karena perintah partai.