"Disuruh kakak kelasnya yang sudah lulus, tujuannya apa juga kita masih cari tahu, tetapi katanya itu sudah menjadi tadisi kakak ke kelas ke adik kelasnya," kata Maradun, Rabu (21/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Dikatakan Maradum, total ada 10 siswa yang menjadi korban perundungan tersebut.
Sementara, terduga pelaku yang duduk si bangku kelas 9 SMP itu berjumlah dua hingga empat orang.
Terkait peristiwa yang kini tengah viral di media sosial tersebut, pihaknya berencana akan memanggil siswa yang terlibat melakukan perundungan atau senioritas tersebut.
Tidak hanya itu saja, orang tua siswa yang terlibat melakukan perundungan itu juga akan dipanggil guna untuk diberi pemahaman dan bimbingan.
Ia berharap agar aksi senioritas itu tidak lagi terjadi.
"Melakukan pembinaan oleh wali kelas dan BK (bimbingan konseling) semuanya kalau tradisi itu memang tidak dibenarkan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)