Tak terlalu sulit membuka pintu tersebut, sebab terlihat sudah rapuh dan engselnya sudah tak kokoh.
Ketika berhasil dibuka petugas membujuknya untuk ikut, namun Bu Guritno menolaknya.
Akhirnya, petugas merayu kembali tapi tak dihiraukannya.
Akhirnya, petugas sedikit memaksa hingga memboyongnya naik mobil.
Kondisi di dalam rumah Bu Guritno terlihat berantakan dengan barang-barang lama miliknya.
Tak hanya itu di dalamnya tercium bau kurang mengenakkan.
Namun di dindingnya terlihat terpampang foto-fotonya, masih tertata.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Rahmatullah Mukti Prabowo, mengatakan, diperkirakan ibu ini mengalami gangguan kejiwaan.
"Maka kami Dinas Sosial menanganinya, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, itu dalam pengawasan kami," kata Prabowo.
4. Jambi Dikepung Kabut Asap, Siswa Belajar Daring hingga Ribuan Orang Terserang ISPA
Kabut asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi masih menebal.
Hal tersebut membuat Pemprov Jambil keluarkan Surat Edaran (SE) bagi siswa SMA di seluruh Provinsi Jambi.
SE tersebut dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk menindaklanjuti SE Gubernur Jambi tentang antisipasi karhutla dan kualitas udara yang memburuk.
“Berdasarkan pantauan stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) Provinsi Jambi, dimana Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dalam satu minggu terakhir ini menunjukkan kualitas udara katagori tidak sehat,” tulis dalam SE yang ditandatangani Syamsurizal Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Minggu (1/10/2023).
Mengutip TribunJambi.com, para murid melaksanakan kegiatan belajar mengajar daring di rumah.
Selain itu, siswa dan tenaga kependidikan diminta untuk pakai masker saat beraktivitas.
Selain itu, siswa SD-SMP di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi juga diminta untuk belajar dari rumah karena kualitas udara mulai memburuk.
"Dalam satu minggu terakhir ini menunjukkan kualitas kategori tidak sehat," ungkap H Dahlan, Plt Kepala Dinas Pendidikan Tanjabbar.
5. Hutan Gunung Lawu Kebakaran, Mbok Yem Masih Bertahan di Puncak dan Warungnya Masih Utuh
Pemilik warung legendaris di kawasan Puncak Gunung Lawu, yang biasa disebut Mbok Yem hingga saat ini masih bertahan di atas gunung.
Padahal, hutan Gunung Lawu sedang mengalami kebakaran dan sejumlah warung pun ludes dimakan si jago merah.
"Warung yang lain sudah ludes tapi untuk mbok Yem masih utuh," ucap Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (3/10/2023).
Juli mengatakan, meski Mbok Yem bersama 3 anggota keluarganya masih bertahan di puncak, tetapi kondisinya dakam keadaan sehat dan selamat.
Saat ini, kata Juli, tim gabungan memberikan sejumlah logistik kepada mereka.
"Beliau tidak mau dievakuasi, dan karena itu, kami memberikan logistik di sana," ucap dia.
Diketahui, puncak Gunung Lawu terdampak kebakaran hutan yang awalnya dari kawasan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Ada lebih kurang dua kawasan puncak Gunung Lawu yang terdampak kebakaran tersebut.
Juli menjelaskan, dua kawasan itu adalah Hargo Tiling (Dumiling) serta Hargo Puruso (Purusa).
"Yang terbakar masuk petak petak 63-A2 (Hargo Tiling) dan petak 63-A3 (Hargo Puruso)," ucap Juli.
(Tribunnews.com)