"Kami juga mendorong hasilnya dapat diumumkan secara transparan kepada keluarga korban dan publik," lanjut Poengky Indarti.
Sebelumnya, Ahmad Firdaus yang bekerja sebagai Pak Ogah menyatakan sempat terjadi kejar-kejaran antara dirinya dengan petugas kepolisian.
"Begitu truk jalan saya disiksa sepanjang jalan. Ditunjang, dipukul, ditampar. Saya gak tahu di daerah mana, mungkin di daerah Trakindo turun saya tetap ditunjang mereka," jelasnya.
Baca juga: Oknum Polisi di Cilegon Tepergok Selingkuh dengan Oknum Bhayangkari
Ahmad Firdaus mengaku diturunkan dari truk dalam keadaan penuh luka usai dianiaya.
Beruntungnya, ada warga yang memberinya tumpangan becak motor.
"Terkapar saya di jalan dan saya minta tolong ke masyarakat, dibayari ongkos becak dan diantar pulang. Kira-kira ada 15 orang yang memukuli," tandasnya.
Menurutnya, para personel polisi menudingnya merusak pembatas jalan.
Namun tudingan ini dibantah Ahmad Firdaus karena ia hanya bekerja untuk mengatur lalu lintas.
(Tribunnnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso)