Kejadian bermula saat menantu Darmadi, Aidil Putra berkendara dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit hendak pulang ke rumah di Desa Lubuk Rumbai.
"Sekitar jam tiga subuh itu aku dari rumah sakit mau ke rumah karena disuruh bidan ngambil air panas. Istri aku melahirkan," kata Aidil, Rabu.
Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Aidil dicegat oleh oknum polisi tersebut.
Oknum polisi itu mengatakan sedang melaksanakan razia dan meminta agar Aidil menunjukkan surat-surat kendaraan.
"Katanya dia razia jam tiga subuh, dia sendirian, pakai baju biasa. Aku kenal dengan dia, dia memang polisi," ungkap Aidil.
Dalam kondisi terburu-terburu, Aidil lantas menghubungi mertuanya melalui telepon.
Ia mengatakan kepada Darmadi kena tilang.
Sementara kunci motor Aidil telah berada di tangan Brigpol BR.
Aidil sudah berupaya meminta kunci tersebut lantaran ia buru-buru, namun oknum polisi itu tak menggubris.
Dalam kondisi itu, Aidil meminta mertuanya untuk datang ke TKP dan membantunya.
"Bapak aku minta tolong supaya kunci motor dikasih, dia bilang sama bapak aku, siapa kau, sudah tua mau ngurusi ini. Setelah itu, dia ngajak berkelahi," paparnya.
Setelah sempat bersitegang, oknum polisi itu akhirnya menganiaya Darmadi.
"Dia mukul aku, sekali aku tangkis, kedua kali masih aku tangkis, nah ketiga kena (wajah dekat mata)," tandas Darmadi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Brigpol BR Gelar Razia Subuh Tanpa Surat Perintah Hingga Tinju Warga, Wakapolres Muratara Minta Maaf dan FAKTA Brigpol BR Polisi Tinju Warga di Muratara Ternyata Kerap Berulah, Pernah Dites Positif Narkoba
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Rahmat Aizullah)