"Kami memprediksi, pasti masih ada korban lainnya atas kebejatan yang dilakukan pelaku. Proses hukum harus dilanjutkan, agar tidak muncul lagi korban-korban lainnya," ucap kedua keluarga korban.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza saat dikonfirmasi tak banyak berkomentar terhadap laporan tersebut.
"Masih proses," kata Dedi.
Disinggung apakah sudah ada saksi yang diperiksa, dia juga tak banyak berkomentar.
Bahkan tak menyebutkan jumlah saksi yang diperiksa.
"Sudah," ujarnya.
Plt Bupati Minta Korban Melapor
Sementara itu Plt Bupati Langkat, Syah Afandin atau yang kerap disapa Ondim mengaku sudah mengetahui informasi soal rumah dinas Wakil Bupati Langkat dijadikan tempat predator melakukan aksi sodomi.
Ondim mengarahkan korban untuk membuat laporan ke Polres Langkat.
"Kemarin sudah saya suruh panggil, dan korban saya sarankan untuk membuat laporan ke Polres Langkat," ujar Ondim, Kamis (4/1/2024).
Ondim mengatakan sebelumnya rumah dinas itu dipinjam atas nama Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), untuk persiapan panitia.
"Itu rumah dinas wakil bupati, itu kan kosong. Karena ada tamu dari Malaysia mau datang, panitia meminjam rumah dinas itu," ujar Ondim.
"Meski begitu, atas kejadian ini, sudah saya sampaikan kemarin, harus diselidiki sampai tuntas. Dia (pelaku) datang ke situ sebagai orang lain setau saya ya. Gak tau apa dia panitia juga," sambungnya.
(cr23/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul REAKSI Plt Bupati Syah Afandin Saat Tahu Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat Dijadikan Tempat Sodomi