"Karena saya lagi mengaji, jadi niatnya selesai baru ke sana," jelasnya.
Namun, sekira pukul 06.20 Wita, ia mendapat kabar dari Ketua RT setempat bahwa NF tewas.
Saat tiba di lokasi kejadian, Justan melihat SA tengah duduk santai di samping jasad suaminya.
Kepada Justan, SA mengaku telah menganiaya suaminya hingga tewas.
Tragedi berdarah itu terjadi setelah SA sempat terlibat cekcok dengan suaminya, NF, sekura pukul 02.00 Wita.
"Akhirnya jam 4 subuh munculah pikiran itu, katanya mumpung si korban masih tidur. Karena si suami bilang besok kalau bukan suaminya yang mati, berarti si istri yang mati," ucap Justan, menurut pengakuan SA.
Polisi telah menetapkan SA sebagai tersangka.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 05.15 Wita.
Pembunuhan itu merupakan buntut dari cekcok antara pelaku dan korban.
Saat itu, NF membangunkan SA tanpa sebab dan langsung memulai pertengkaran.
NF menuduh istrinya memiliki hubungan gelap dengan pria lain.
Tak hanya itu, NF juga mengancam akan menghabisi nyawa SA dengan parang.
Cekcok mulut keduanya pun sempat mereda. Namun, SA diselimuti ketakutan karena ancaman NF.
"Jadi akhirnya pukul 05.15 Wita itu pelaku gelap mata dan langsung memukul korban masih tidur dengan alu yang terbuat dari ulin," bebernya.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 10 bekas luka akibat pukulan benda tumpul di tubuh korban.
"Luka pukulan ada di sekujur tubuh korban, tapi jumlah pastinya masih menunggu hasil autopsi," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul POPULER SUMBAR: Istri Bunuh Suami Pakai Racun di Pasbar dan TPA Payakumbuh Belum Bisa Digunakan