TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Seorang guru pendamping SMK Lingga Kencana Adewiah menuturkan kesaksiannya jelang kecelakaan bus terjadi.
Adewiah merupakan korban selamat dalam peristiwa kecelakaan maut bus pariwisata Putera Fajar, di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Menurut Adewiah, selama dalam perjalanan dari Cihampelas ke Ciater hingga Magrib kondisi bus masih normal.
Ia tidak mengetahui mobil mengalami kendala apa, cuma saat istirahat terlihat kondektur memperbaiki mobil, diduga ada kerusakan.
Namun, menurutnya, ada sejumlah siswa yang melihat kru bus termasuk kondektur memperbaiki mobil tersebut. "Diduga remnya blong," katanya.
"Namun setelah melanjutkan perjalanan setelah makan di RM Bang Jun dan sholat Magrib, tiba-tiba sekitar 5 menit perjalanan, bus langsung oleng dan menabrak mobil Feroza serta 3 motor sebelum akhirnya terguling," ujar Adewiah, Minggu (12/5/2024) dini hari saat ditemui di Puskesmas Palasari.
Adewiah mengatakan, saat mobil tersebut oleng di turunan, anak-anak langsung panik.
"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir, Allahuakbar, Allahuakbar. Hingga akhirnya mobil terguling, dan saya sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.
Adewiah mengungkapkan, rombongan pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok semuanya berjumlah 3 bus.
Mereka berangkat dari Depok pada hari Jumat.
"Kami rombongan semuanya 3 bus, pada saat berangkat sempat berwisata dulu ke Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," jelasnya.
Adapun jumlah siswa yang ada di Bus Pariwisata Putera Fajar nahas tersebut berjumlah 53 siswa, guru pendamping 3 orang dan crew bus 4 orang. Totalnya 60 orang dalam bus tersebut.
"Siswa kami yang meninggal semuanya berjumlah 9 orang dan 1 orang guru," ucapnya.
11 Orang meninggal dunia