"Oleh karena itu, Bapak Kapolda secara tegas kepada yang melihat agar melaporkannya kepada kami. Kita bicara data dan tidak bisa berandai-andai,"
"Terkait penyiksaan masih dalam pendalaman pemeriksaan," pungkasnya.
Kata DPR RI
Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI pun meminta pihak Polda Sumatera Barat (Sumbar) untuk transparan dalam penanganan kasus ini.
"Saya minta, Polda Sumbar harus sangat terbuka dan transparan dalam mengusut kasus ini. Karena publik menunggu dan mengawasi," ujar Sahroni.
Mengutip TribunPadang.com, ia juga menuturkan bahwa apabila Polda Sumbar gegabah dan tertutup dalam penanganan kasus, maka nama baik Polri yang sudah dibangun Kapolri akan jadi taruhannya.
Ia juga meminta Divisi Propam Polri turut mengambil peran secara maksimal dalam upaya penyelesaian kasus ini.
"Jangan remehkan kasus ini karena cuma perkara hilangnya ‘satu’ nyawa. Ini lebih dari itu, ada dugaan hak asasi yang dilanggar di sana. Jadi harus betul-betul diusut secara cepat dan profesional. Mau nanti ketahuan 5, 10 atau 20 oknum yang terlibat sekalipun, sikat semua," ucap Sahroni.
Ia pun optimis bahwa pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus ini.
"Tapi saya yakin Polri dapat menyelesaikan kasus ini secara terang benderang," pungkasnya.
KPAI Turut Soroti
Baca juga: 39 Polisi Diperiksa Soal Dugaan Penganiayaan Siswa SMP Padang yang Jenazahnya Ditemukan di Jembatan
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga turut mendorong pihak kepolisian untuk transparan dalam menangani kasus kematian AM.
Dian Sasmita selaku Komisioner KPAI menuturkan, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang serta sejumlah pihak yang terkait dalam kasus ini.
"Sangat memprihatinkan kasus meninggalnya anak AM di Kota Padang, Sumatera Barat. KPAI saat ini sedang berkoordinasi dengan LBH Padang dan beberapa pihak terkait kasus ini," ujar Dian Sasmita.
Ia juga berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus meninggalnya AM dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
Polda Cari Orang yang Viralkan Kasus
Diwartakan sebelumnya, Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono mengatakan akan mencari orang yang viralkan kasus kematian AM (13), bocah siswa SMP yang diduga tewas dianiaya anggota kepolisian.