Pihak keluarga pun merasa sakit hati dengan ucapan sopir tersebut.
Mereka lantas memutuskan keluar dari ambulans.
Sementara jenazah bayi laki-laki itu digendong oleh neneknya.
"Hati saya sakit. Kami masih sadar (tidak berbuat anarkis), saya ndak terima. Cucu meninggal," ungkap Ojong.
Setelah lebih dari satu jam, jenazah bayi itu akhirnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil penumpang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Suwardi, Sopir Ambulance RSUD Ade M Djoen Sintang Minta Maaf: Kalau Seandainya Dipecat Saya Pasrah
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPontianak.co.id/Agus Pujianto)