TRIBUNNEWS.COM - Sidang ketiga Peninjauan Kembali (PK) mantan terpidana Saka Tatal berjalan diiringi dengan derai air mata.
Aldi, adik dari terpidana kasus Vina Cirebon, Eka Sandi, mengungkapkan penyiksaan yang dialaminya dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Selasa (30/7/2024).
Diketahui, Aldi ikut ditangkap terkait kasus Vina Cirebon delapan tahun lalu.
Namun, ia akhirnya dibebaskan lantaran berkeukeuh enggan mengaku terlibat dalam kematian Vina dan Eky.
Dalam sidang PK tersebut, Aldi mengaku sempat dianiaya oleh sejumlah oknum polisi.
Aldi mengungkapkan tak hanya dipukuli, sempat juga disetrum hingga rambutnya dibakar oleh oknum polisi tersebut.
"Masih dipukul, disetrum, dibakar rambutnya. Ada yang bawa korek langsung bakar-bakar aja."
"Pelakunya banyak, pakai pakaian seragam polisi," ucap Aldi, dalam tayangan Kompas TV, Selasa.
Penyiksaan itu, kata Aldi, dialaminya sejak ditangkap hingga tiba di Polresta Cirebon.
Saat itu, Aldi sempat menangis karena tak kuasa menahan rasa sakit.
Dalam persidangan, di depan majelis hakim, Aldi menceritakan kronologi penyiksaan saat baru ditangkap hingga digiring ke Mako Polres Cirebon Kota.
Baca juga: Tangis Aldi Pecah Saat Ceritakan Penyiksaan yang Dialaminya, Farhat Abbas Sampai Teteskan Air Mata
Menurut Aldi, penangkapan terjadi pada (31/8/2016) sekitar pukul 16.30 WIB, dikutip dari TribunJabar.id.
"Waktu ditangkap, bareng saya si Saka ini. Yang nangkap Pak Rudiana sama teman-temannya, ada tiga orang. Mereka naik mobil," ujar Aldi, Selasa.
Aldi mengatakan, dia dan Saka Tatal langsung mengalami kekerasan fisik di kantor polisi.