Ia kemudian membawa siswinya ke tempat sepi untuk ditanyai.
Pertanyaan tersebut soal ari ciuman, ukuran bra, masturbasi, hingga video porno.
Yulianto menjelaskan, CS dalam kesempatannya mengakui telah bertindak terlalu jauh dengan menanyai persoalan pribadi siswinya.
"Guru tersebut mengakui bahwa sudah terlalu jauh menginterogasi. Guru itu bertanya terkait pergaulan bebas."
"Cuman, kadang tanyanya terlalu menjurus. Jadi, intinya menyinggung perasaan anak, lalu melapor ke orang tua, dan orang tua ikut tersinggung," jelasnya.
Sementara itu, dikutip dari Instagram resmi sekolah, tercatat ada 20 korban hasil screening per Rabu 2 Oktober 2024.
Dengan rincian terdapat 17 korban dengan kondisi normal dan 3 abnormal.
Selanjutnya pihak sekolah lewat Dinas Kesehatan Pekalongan akan mendatangkan psikolog guna pendampingan 3 korban dengan kondisi abnormal.
Jadwal konseling akan dilakukan pada 7 Oktober 2024 mendatang guna mengetahui apakah 3 siswi terdampak karena peristiwa tersebut atau lainnya.
Baca juga: Lecehkan Anak Kecil, Pria Tua di Kemayoran Ditangkap Polisi
Berakhir di mutasi
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Kustrisaptono memutasi CS ke sekolah lain.
Sebelumnya, telah dipanggil pihak sekolah dengan guru BK yang bersangkutan.
"Didapati kesepakatan untuk yang bersangkutan ini dipindahtugaskan sementara ke SMAN Bantarbolang Pemalang," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Kustrisaptono berharap dengan pemindahan ini, CS bisa mawas diri dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Pertimbangan lain, pihak SMA baru tidak menolak kedatangan yang bersangkutan.