Dirinya justru berakhir di dalam hutan.
Selama tersesat, Naomi bertahan hidup dengan bekal roti sobek dan minum dari sumber mata air di hutan.
Ia mengaku tidak memberi tahu orang tuanya bahwa ia akan mendaki Gunung Slamet dan sekarang menyesal atas tindakannya.
"Saya masih ingin mendaki gunung, tetapi mungkin tidak akan diizinkan orang tua lagi," katanya.
Ibu Naomi, Dwi Ningsih, mengaku sempat merasa firasat buruk pada Minggu malam (6/10/2024) saat Naomi belum juga pulang.
"Saya mencoba mencari informasi dari teman-temannya, tetapi tidak ada yang tahu. Ponselnya juga tidak bisa dihubungi," ungkapnya.
Dwi menyatakan bahwa Naomi izin untuk kegiatan Pramuka, namun ternyata Pramuka tidak memiliki acara pada waktu itu.
Dwi mengaku masih trauma dan tidak akan mengizinkan anaknya mendaki gunung lagi. (Tribun Jateng/raka f pujangga)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Ajaib Naomi Pendaki Semarang: Hanyut Dalam Kabut Gunung Slamet, Selamat Berkat Panduan Burung