Menurutnya, semua unsur terkait di level Provinsi sudah menggelar rapat dipimpin Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, Senin pagi.
Laporan lapangan menyebutkan, tim sedang melakukan evakuasi.
"Informasi sampai jam ini, korban jiwa ada 9 orang, 8 dewasa dan 1 anak. Itu ada beberapa desa ada di Kecamatan Wulanggitang," katanya.
Di sisi lain, BPBD NTT memastikan, dukungan logistik dari Pemprov NTT sudah disiapkan. Nantinya penyaluran melalui daerah terdekat.
Baca juga: Biarawati Katolik Sr Nikolin Padjo Meninggal Diduga Tertimpa Batu Erupsi Gunung Lewotobi
Rekomendasi untuk Masyarakat
Menyusul adanya erupsi Gunung Lewotobi, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti arahan dari pemerintah setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 7 km pada arah Utara-Timur Laut dan 7 Km pada sektor Timur Laut.
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
3. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul BPBD NTT Tetapkan Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ile Lewotobi Laki-laki di Flores Timur
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribunflores.com)