Ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak keluarga agar menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak Kepolisian.
Masyarakat diminta untuk tidak main hakim sendiri.
Meskipun ada insiden, proses pemilihan di TPS itu tetap berjalan dilakukan oleh 6 anggota KPPS.
"Dilanjutkan oleh anggota KPPS," kata Ketua KPU Kabupaten Bima Ady Supriadi.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Bima Iptu Abdul Malik mengatakan tidak ada unsur politik terkait pembacokan ini.
Baca juga: Bocah 10 Tahun Diduga Jadi Korban Penyiksaan dan Pembunuhan Orangtua Angkat
"Kejadian penganiayaan tersebut murni masalah pribadi atau cemburu dan tidak ada kaitannya dengan pemilukada saat ini hanya kebetulan korban adalah ketua KPPS II Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima yang saat ini sedang melaksanakan tugas," sambungnya.
Korban sudah mendapatkan perawatan medis, sedangkan pelaku diamankan dan digiring menuju Mapolres Bima.
"Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak keluarga agar menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak Kepolisian dan tidak dibenarkan untuk main hakim sendiri," pesannya.
Suami Kabur Usai Bunuh Anak dan Istri
Sementara itu di Kota Palu, wanita berinisial N (53) dan anaknya NA (14) tewas diduga dibunuh suaminya sendiri di Jl Kunduri Lrg 2, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi tepat saat masyarakat di seluruh nusantara menunaikan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2024, Rabu (27/11/2024) pagi.
Informasi sementara dikutip dari TribunPalu.com, sang anak berusia 14 tahun dieksekusi tidak jauh dari ibunya saat tertidur.
Baca juga: Kronologi Ketua KPPS Meninggal di Palangkaraya, Aron Arnold Diduga Kelelahan sebelum Coblosan
Salah seorang saksi menyebut kejadian itu terjadi sekitar jam 06.00 Wita.
Saat itu dia tengah membuka pintu belakang rumah untuk pergi ke toilet.
Tiba-tiba pelaku menghampiri saksi tersebut sambil melakukan pemukulan menggunakan besi panjang.