Saat itu, ia meminta bantuan seorang perempuan agar diantarkan ke kampus.
Tapi, menurut Agus, ia justru dibawa ke sebuah homestay di Kota Mataram dan dilecehkan.
Agus mengaku tak berteriak minta tolong lantaran malu, sudah tidak mengenakan busana.
"Nggak ada diancam sama perempuan secara fisik, saya diam saja selama di dalam homestay."
"Saya takut buat teriak karena sudah telanjang, saya yang malu kalau saya teriak," pungkas Agus.
Kronologi Versi Korban
Kronologi berbeda disampaikan korban kepada anggota Koalisi Anti Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah.
Baca juga: 2 Ulah Agus Buntung di Kampus, Dosen Pembimbing: Dia Pernah Laporkan Saya ke Dinsos
Korban mengaku didekati Agus Buntung di Taman Udayana pada 7 Oktober 2024.
Korban yang tak mengenal Agus, didekati saat sedang membuat konten untuk Instagram.
Dalam kesempatan itu, kata Rusdin, Agus sempat menunjukkan sepasang kekasih yang sedang melakukan aktivitas seksual di Taman Udayana, kepada korban.
Hal itu lantas mengingatkan korban kepada masa lalunya.
Selanjutnya, Agus menawari korban untuk melakukan ritual mandi wajib agar keburukan-keburukan hilang.
Menurut pengakuan korban, Agus berulang kali mengancam akan membongkar aib korban ke orang tua, meski korban menolak melakukan ritual mandi wajib.
"Berkali-kali korban menolak, namun Agus terus mengancam kalau korban tidak patuh, maka hidupnya bakal hancur dan seluruh keburukan korban akan dibongkar ke orang tua," kata Rusdin dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).
Setelahnya, lanjut Rusdin, korban pun terpaksa menurut dan menuju sebuah homestay bersama Agus.