Termasuk si pembuat video yaitu akun @shenall.ap atau yang kini berganti akun @zheynall.apz.
Dalam komentarnya, akun @shenall.ap/@zheynall.apz meminta maaf pada Gus Mus.
Ia pun berharap bisa bertemu atau berkomunikasi pada Gus Mus untuk meminta maaf dan mengklarifikasi video editannya itu.
"mohon maaf yang sebesar-besar nya mbah,, bagaimana saya supaya bisa berkomunikasi dengan mbah,, untuk mengklarifikasi dan meminta maaf mbah," tulis akun @zheynall.apz.
Tak lama setelah menulis klarifikasi tersebut, si pengunggah video akhirnya menyambangi Gus Mus di Rembang, Senin (8/4/2019).
Gus Mus menerima baik kedatangan pria bernama Zainal yang berasal dari Batam tersebut.
Soal kedatangan Zainal, Gus Mus pun mengapresiasi kedatangan pria muda itu jauh-jauh ke Rembang.
Hal itu ia tuangkan lewat akun Instagramnya, @s.kakung, Selasa (9/4/2019).
"Namanya Zainal dari Batam. Masih sangat muda."
"Jauh-jauh dia datang dari Batam untuk meminta maaf, karena mengedit video (menggabungkan videoku dengan video lain untuk mendeskreditkan salah seorang calon presiden)," buka Gus Mus.
Menurut Gus Mus, Zainal terlihat menyesal dengan perbuatannya.
Namun, Gus Mus berpesan agar semua pihak bisa mengontrol diri selama masa Pemilu 2019 dan Pilpres 2019 ini.
"Kelihatannya dia betul-betul menyesal.
Mudah-mudahan penyesalannya ini benar-benar membuka matanya dan jadi pelajaran baginya --dan bagi lainnya yang mengalami hal yang sama-- bahwa: berlebih-lebihan dalam menyukai dan membenci (termasuk kaitannya dengan Pilpres ini), bisa menghilangkan akal sehat, minimal bisa membuat lupa bahwa:
1. Pemilu dan Pilpres ini adalah agenda rutin 5 tahunan (melihat umurnya, secara lahir, Zainal ini masih akan mengalami berkali-kali pemilu dan pilpres);
2. Kita semua saudara sebangsa Indonesia dan semua Capres-cawapres adalah tokoh-tokoh Indonesia yang menginginkan kemajuan Indonesia dan kebaikan bangsa Indonesia.
3. Bila masing-masing pendukung hanya memuji dan menonjolkan keunggulan calonnya, tanpa menjelekkan calon 'lawan', maka semua calon akan tampak baik semua.
Sebaliknya bila kedua pihak saling menjelekkan 'lawan', maka yang tampak hanya kejelekan keduanya belaka.
Semoga Allah merahmati Indonesia dan bangsa Indonesia," pungkas Gus Mus.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)