"Bisa menyebabkan penyembuhan lambat, posisi tulang salah, atau tidak nyambung. Setiap tulang itu berbeda . Dan bila patah, cara pengobatannya pun berbeda. Ada Lebih dari 200 jenis tulang yang ada dalam tubuh," terang dia.
Kemudian, risiko infeksi.
Ini terjadi jika melakukan prosedur tidak bersih, berisiko menimbulkan infeksi pada area patah tulang.
"Hingga komplikasi jangka panjang. Bisa berakibat perubahan bentuk, nyeri kronis, atau gangguan fungsi tulang itu sendiri," ucapnya.
Menyoal viralnya pengobatan Ida Dayak ia mengatakan, perlu diuji keamanan dan efektivitasnya.
Karena, tidak setiap pengobatan alternatif memiliki level bukti scientific seperti ilmu Kesehatan.
"Apalagi kalau bicara kesaktian, sebagai warga biasa, saya tidak menjelaskan. Memang ada beberapa pengobatan alternatif dapat memberikan manfaat dan bersanding dengan pengobatan “konvensional” dokter. Tapi harus tetap harus diwaspadai pengobatan yang tidak berdasar dan dapat membahayakan itu," pesan dokter Noha.