News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

2016 Tahun Pembuktian Jokowi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Johan Budi SP sebagai Juru Bicara Presiden di Istana Merdeka, Selasa (12/1/2015)

Selain itu adalah tingginya ketergantungan terhadap impor energi dan pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

"Lemahnya daya saing infrastruktur dan manufaktur, ketergantungan terhadap impor material cost," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, ekonom Agustinus Y Silalahi, mengkritisi kinerja BUMN yang justru lebih banyak meminta subsidi dari APBN.

Menurutnya, BUMN itu seharusnya memberikan sumbangan bagi APBN, bukan justru mengambil jatah dari kue APBN. Selain itu, ia mendorong kinerja kementerian BUMN harus lebih profesional dan efisien.

"Sayangnya kementerian BUMN saat ini lebih banyak mengakomodasi kelompok relawan Jokowi sebagai komisaris di beberapa BUMN, meski diragukan kompetensi mereka," kata Agus.

Pengamat Hukum Tata Negara, Benny Sabdo, menegaskan dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi, pemerintah harus memperhatikan UUD 1945 sebagai hukum tertinggi.

"UUD 1945 tidak semata-mata merupakan konstitusi politik, tetapi juga merupakan konstitusi ekonomi," jelasnya.

Menurutnya, hal itu tercermin dalam Pasal 33 dan Pasal 34 UUD 1945 yang memuat ketentuan-ketentuan dasar di bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

"Pemerintah harus adil dalam mengatur hubungan ‘trias politika’ baru di era globalisasi, yaitu antara negara, masyarakat, dan pasar. Jangan sampai dominasi pasar mengalahkan negara dan masyarakat," katanya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini