Peran serta masyarakat dalam aktivasi Posyandu sangat krusial, begitu juga peranan pemerintah. Kolaborasi lintas sektor khususnya terkait pendataan yang terintegrasi pun menjadi salah satu hal fundamental dalam memastikan pelayanan tepat sasaran. Data yang akurat dan riil menjadi faktor penentu keberlangsungan pelayanan.
Data adalah kunci. Karena itu, proses pengumpulan, pengolahan hingga pemutakhiran data perlu dipikirkan secara serius untuk memudahkan berbagai pihak khususnya para kader untuk bergerak di lapangan.
Digitalisasi Posyandu
Sudah saatnya Posyandu untuk naik kelas melalui digitalisasi Sistem Informasi Posyandu (SIP). Melalui digitalisasi SIP, Posyandu dapat bergerak lebih cepat, efisien dan terarah.
Pemanfaatan datapun menjadi lebih mudah dan kaya data. Data longitudinal sangat mungkin didapat dari pencatatan yang rapi secara digital, sehingga pemerintah akan mendapatkan informasi yang kaya dan akurat sebagai dasar dalam menyusun kebijakan terkait kesehatan ibu dan anak.
Di Jakarta, digitalisasi data sudah berhasil dijalankan melalui Pendataan Keluarga Satu Pintu melalui aplikasi Carik Jakarta oleh para kader Dasawisma.
Hasilnya, pendataan keluarga di Jakarta terlaksana lebih efektif, terus berkembang dan data dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Posyandu juga memiliki peluang yang sama melalui kerjasama dari berbagai pihak untuk mempercepat proses digitalisasi.
Tidak diragukan lagi, Posyandu punya banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kualitas masyarakat Indonesia yang lebih merata.
Revitalisasi Posyandu kiranya akan membantu mengatasi isu kesehatan masyarakat seperti isu stunting, isu berkaitan dengan ibu hamil, dan berbagai masalah lainnya. Harapannya, upaya revitalisasi Posyandu akan menjadikan Posyandu sebagai primadona dalam upaya transformasi kesehatan Indonesia.
Selamat Hari Kesehatan Nasional!