Bea Cukai Ambon Kawal Ekspor Perdana Pala ke Eropa
Dalam pelaksanaan ekspor pala perdana ke Eropa ini, Bea Cukai Ambon pun bekerja sama dengan semua instansi dan pengangkut
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Di penghujung bulan Januari 2022 ini, Bea Cukai Ambon kembali menorehkan prestasi dengan mengawal ekspor perdana komoditas perkebunan Maluku, yaitu biji pala dan puli ke Eropa. Rempah-rempah hasil bumi Maluku ini diekspor langsung dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon oleh PT Kamboti Rempah Maluku ke Rotterdam, Belanda, pada Sabtu (29/01). Atas ekspor ini, PT Kamboti tercatat menyumbang devisa ekspor sebesar Rp1.817.425.000 atau sekitar USD126.702,8 atas ekspor perdana pala ke Rotterdam Belanda.
"Kami mengawal keberangkatan satu kontainer ukuran dua puluh feet yang berisi 8.458 kg biji pala dan puli, dengan rincian 6.775 kg biji pala (nutmeg) kualitas ABCD dan SS, 1.489 kg fuli (mace broken), dan 194 kg fuli serbuk (mace powder)," rinci Ketua Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon, M. Yusuf Nasution.
Dikatakan Yusuf, ekspor langsung dari Maluku ini menjadi pertama kalinya, setelah sebelumnya ekspor selalu dilakukan melalui Surabaya. Hal ini merupakan wujud keberhasilan upaya asistensi ekspor yang digagas Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon dan Tim Percepatan Ekspor Provinsi Maluku.
"Ekspor ini bukan cerita singkat. Lebih dari satu tahun, kedua tim telah bersinergi dan bahu membahu mengupayakan agar ekspor pala dengan tujuan Eropa dapat dilaksanakan langsung dari Maluku. Sebelumnya, pelaku ekspor menganggap ekspor ini sulit dilakukan, karena ada syarat komoditas yang akan dieskpor harus lolos uji aflatoksin. Sedangkan, laboratorium yang sudah diakui oleh pemerintah Eropa hanya ada tiga, yaitu Angler Biochemlab di Surabaya, Saraswanti Indo Genetech di Bogor, dan Balai Pengujian Mutu Barang, Laboratorium Kemendag di Jakarta," katanya.
Namun, anggapan tersebut berhasil ditepis Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon yang berupaya mendatangi BBPPTP (Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan) Ambon, Balai POM Ambon untuk mengetahui apakah laboratoriumnya dapat menguji aflatoksin. Lalu, tim juga mengunjungi (Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah) OKKPD Provinsi Maluku untuk mengetahui secara rinci alur pengambilan sampel keperluan uji aflatoksin. Untuk mengurus fumigasi di Ambon, tim meluncur ke Sucofindo Ambon.
"Semua usaha dan kemungkinan untuk eksportasi pala dari Ambon kami petakan, bahkan kami belajar langsung mengenai uji aflatoksin hingga ke Angler Biochemlab di Surabaya. Dari serangkaian kegiatan tersebut, kami menemukan sebuah cara untuk mewujudkan ekspor biji pala langsung dari Maluku, yaitu sampel diserahkan PT Kamboti ke OKKPD untuk disimpan di gudang penyimpanan lalu dikirim ke Angler Biochemlab di Surabaya hingga dapat memenuhi persyaratan dari negara tujuan ekspor. Meskipun nantinya di Surabaya berganti kapal, tetapi pemberitahuan ekspor di-submit langsung ke Bea Cukai Ambon, sehingga ekspor ini tetap tercatat sebagai direct export dari Maluku," ujar Yusuf.
Dalam pelaksanaan ekspor ini, Bea Cukai Ambon pun bekerja sama dengan semua instansi dan pengangkut, di antaranya Disperindag Provinsi Maluku, Dinas Pertanian, OKKPD Dinas Ketahanan Pangan, Karantina Pertanian, dan Tanto Shipping Line.(*)