KCIC: Tak Mungkin Infrastruktur Kereta Cepat Awet Sampai 100 Tahun
Karena daya tahan yang diajukan bukan 100 tahun, Kemenhub mengembalikan dokumen rancang bangun proyek KA cepat itu untuk diperbaiki.
Editor: Choirul Arifin
JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT kereta cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, tidak ada sarana perkeretaapian di dunia yang bisa tahan pakai hingga 100 tahun.
Karena itu, daya tahan fasilitas KA cepat Jakarta-Bandung selama 60 tahun yang dirancang KCIC sudah tergolong normal.
"Saya ini orang lapangan. Enggak ada sarana kereta api di dunia yang tahan 100 tahun, paling 20-30 tahun," ujar Hanggoro, Kamis (4/2/2016) di Jakarta.
Hanggoro mengatakan hal tersebut dalam menanggapi permintaan Kementerian Perhubungan agar masa pakai KA cepat bisa 100 tahun.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko sebelumnya mengatakan, masa pakai yang hanya 60 tahun tidak signifikan dengan pemberian konsesi kepada KCIC yang mencapai 50 tahun. Artinya, ketika KA cepat diserahkan ke pemerintah, masa pakainya tinggal 10 tahun.
Karena daya tahan yang diajukan bukan 100 tahun, Kemenhub mengembalikan dokumen rancang bangun proyek KA cepat senilai 5,5 miliar dollar atau Rp 76,4 triliun itu kepada KCIC untuk diperbaiki.
Hanggoro yang juga mantan Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Kemenhub menuturkan, yang bisa dirancang hingga 100 tahun hanyalah rancangan struktur dasar KA cepat. Struktur dasar itu misalnya tiang pancang proyek. Adapun fasilitas operasional KA cepat tidak ada yang bisa tahan hingga 100 tahun seperti yang diinginkan Kemenhub.
Daya tahan fasilitas operasional yang normal hanyalah 60 tahun. Contoh fasilitas operasinal yang mampu bertahan 60 tahun antara lain sistem persinyalan kereta. "Namun seiring waktu, kondisi sarana perkeretaapian pasti akan menurun," kata Hanggoro.
Penulis
: Yoga Sukmana
Editor
: M Fajar Marta