Menggeser Gemstone, Pamor Kayu Gaharu Kini Mulai Naik Daun
Setiap hari, terutama saban akhir pekan, Anda akan mudah menemukan wisatawan asing, terutama dari Timur Tengah berburu gaharu di Mangga Dua Square.
Penulis: Choirul Arifin
"Saya sudah 30 tahun berbisnis kayu gaharu," ujar Ridwan. Di Mangga Dua Square, Ridwan membranding standnya dengan nama Agar Wood. Harga kayu gaharu yang dijualnya mulai dari Rp 3.500 per ons.
Selain menjual serbuk gaharu untuk kebutuhan aroma therapy dan peribadatan, Ridwan juga menjual kayu gaharu dan cendana dalam bentuk suvenir seperti tasbih.
Shindiwaty, General Manager Promosi PT Mandiri Dipta Cipta, pengelola Mal Mangga Dua Square mengatakan, gaharu belakangan memang sedang tren dan mulai menggeser gemstone.
Expo Gaharu
Merespon minat masyarakat dan wisatawan terhadap komoditi ini, pihaknya kini membuat zoning, sentra penjualan gaharu di lantai GF.
"Ada sekitar 100 pedagang yang bergabung di zona ini," kata Shindiwaty. Mereka datang dari Jakarta, dan sejumlah daerah, termasuk dari Nusa Tenggara Timur.
Untuk memancing minat pembeli lebih ramai lagi, secara berkala pihaknya menggelar event. Misalnya, pekan ini, dengan menggelar event Indonesia Gaharu Expo.
Pameran ini berlangsung sejak 17 Februari sampai 28 Februari 2015 di Hall B Ground Floor.
Ragam gaharu yang dipamerkan dan dijual antara lain, chi nan, gaharu dopuble super, gaharu kemendangan, gaharu buaya, gaharu tri, serbuk gaharu, jenitri, teh gaharu, hio gaharu, tongkat ali dan aneka kayu cendana.
Di pameran ini, pengunjung bisa langsung memilih dan melakukan transaksi ragam gaharu yang diminati. "Ke depan kita ingin jadikan mal ini sebagai sentra penjualan aneka produk dan suvenir gaharu," kata Shindiwaty.