Kurtubi Inisiasi Kaukus Nuklir DPR
Anggota Komisi VII dari Fraksi NasDem Kurtubi menyatakan akan menginisiasi sebuah kaukus nuklir di DPR.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Anggota Komisi VII dari Fraksi NasDem Kurtubi menyatakan akan menginisiasi sebuah kaukus nuklir di DPR.
Niatnya ini dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan energi nuklir di Indonesia. Dia menegaskan, kaukus ini akan dibangun dari berbagai fraksi yang ada.
Inisiatif ini didasarkan pada belum meratanya pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia. Pakar energi ini berpandangan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan listrik (elektrifikasi) secara rasio nasional baru sekitar 85%. Artinya masih ada sekitar 15% penduduk yg belum tersambung listrik. Dari 85 % yang tersambung aliran listrik pun masih sering mengalami masalah.
Karena itu Kurtubi memandang pengembangan tenaga listrik yang bersumber dari nuklir atau PLTN dipandang perlu. Kurtubi menilai keberadaan PLTN pada masa mendatang akan mampu untuk memenuhi pasokan listrik di Indonesia.
"Sehingga harus dibuka peluang pembangunan PLTN di Indonesia," ungkap Kurtubi saat ditemui di Kompleks Senayan, Senin (11/04).
Kurtubi meyakini, dengan adanya PLTN, problem listrik di tanah air akan bisa diatasi. Tidak hanya problem pemadaman yang banyak terjadi di daerah yang bisa diatasi, namun iklim investasi pun akan semakin menarik.
Namun, diakui oleh legislator Nusa Tenggara Barat ini, pengembangan tenaga nuklir di Indonesia sendiri bukanlah perkara yang mudah. Apalagi, hingga saat ini Kebijakan Energi Nasional masih menjadi salah satu penghambat keberadaan dan pengembangan energi nuklir itu sendiri.
Selain itu, Kurtubi juga mengingatkan perlunya edukasi dan sosialiasi soal PLTN kepada masyarakat. Sebab pada nyatanya, publik masih mempersepsi bahwa nuklir adalah energi yang tidak ramah lingkungan.
"Oleh, karenanya kita berharap agar perlu direvisi Kebijakan Energi Nasional. Agar Nuklir juga menjadi salah satu energi yang perlu dikembangkan selain air, udara serta bahan mineral lainnya," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.