Mentan Janji Toko Tani Indonesia Bisa Bikin Harga Pangan Murah
Melalui lembaga itu bisa memotong rantai pasok yang selama ini menyebabkan harga pangan tinggi di tingkat konsumen.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah bersama pengusaha swasta menggelar operasi Pasar secara besar-besaran.
Hal itu merupakan solusi jangka pendek yang dilakukan pemerintah untuk menekan harga pangan di tanah air.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah sudah mempunyai solusi jangka panjang, dengan membentuk Toko Tani Indonesia (TTI).
Melalui lembaga itu bisa memotong rantai pasok yang selama ini menyebabkan harga pangan tinggi di tingkat konsumen.
"Jangka panjang adalah Toko Tani untuk memotong rantai pasok," ujar Saleh di Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (12/6/2016).
Selaras dengan Mentan, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengakui bahwa rantai pasok yang terlalu panjang perlu harus dipangkas.
Karena selama harga di tingkat konsumen terlalu tinggi akibat banyaknya distribusi.
"Memang rantai pasok ini terlalu panjang, makanya ini yang harus kita pangkas. Sehingga, konsumen mendapatkan harga yang wajar," papar Saleh.
Menperin menambahkan kalau upaya ini dilakukan secara bersama-sama dan bahu membahu oleh para pelaku usaha dan produsen, dengan sendirinya harga akan terkendali.
Pada operasi pasar ini, bahan pangan berkualitas dijual dengan harga yang murah, yakni daging sapi Rp75.000/kg, beras Rp.7900/kg, cabe merah keriting 18.000/kg, bawang merah Rp25.000/kg.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM, dan Menteri BUMN telah menandatangani nota kesepahaman tentang program kerjasama ketersediaan, distribusi dan pemasaran pangan strategis.
Mereka sepakat membentuk tim lintas kementerian untuk menciptakan struktur pasar baru yang efisien.
Tim ini akan bekerja secara terpadu sepanjang waktu sampai terbentuk struktur pasar baru yang efisien.