Gagal Capai Kesepakatan Kompensasi, Maskapai Air Malta Segera Pecat 80 Persen Pilot
Maskapai Air Malta menawarkan kompensasi penghasilan minimum sebesar 1.200 euro atau setara 1.300 dolar AS kepada para pilot.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Pemangkasan pilot ini pun akan diberlakukan mulai Selasa besok, sementara pilot lainnya akan dibebastugaskan tanpa kompensasi.
Keputusan itu awalnya akan efektif diberlakukan pada Mei mendatang, namun maskapai mengaku tidak punya pilihan lain.
Seperti yang disampaikan Juru Bicara Air Malta pada Sabtu lalu, dikutip dari media lokal Times of Malta.
“ALPA telah diberikan berbagai peluang untuk menerima tawaran perusahaan, yang semuanya ditolak. Oleh karena itu mengakibatkan perusahaan terpaksa mengurangi jumlah awak pesawat ke tingkat yang sepadan dengan operasi saat ini, yang akan dipertahankan untuk periode yang tidak dapat ditentukan," ujar Juru bicara Air Malta.
Krisis yang diakibatkan pandemi corona memang telah menghantam keras industri penerbangan global, memaksa banyak maskapai memangkas kapasitas terbang dan berjuang untuk tetap bertahan.
Sementara itu, beberapa maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS) berharap bisa menggunakan bantuan keuangan dari pemerintah untuk menjaga keberadaan tenaga kerja mereka di tengah situasi sulit ini.
Padahal maskapai di negara lain kini terpaksa memulai PHK besar-besaran.
Dalam beberapa kasus, jumlah karyawan yang dipecat pun mencapai 90 persen dari total karyawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.