Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pasokan Kedelai Dinilai Aman untuk Kebutuhan Nasional di Tengah Lonjakan Harga Pasar Global

Perkembangan harga kedelai di Indonesia selama November 2019-Juli 200, lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pasokan Kedelai Dinilai Aman untuk Kebutuhan Nasional di Tengah Lonjakan Harga Pasar Global
IST
Pasokan kedelai nasional diperkirakan akan aman untuk memenuhi kebutuhan kedelai rata-rata 2,5 - 2,6 juta ton per tahun. 

Ibnu memaparkan, ada dua penyebab kenaikan harga kedelai di pasar internasional. Pertama, permintaan (demand) kedelai global.

Permintaan China terhadap kedelai Amerika meningkat tajam karena beberapa hal. Tiongkok sedang berusaha memenuhi janjinya kepada Presiden Trump untuk membeli kedelai Amerika lebih banyak.

Selain itu, China juga membutuhkan banyak kedelai untuk mendukung program peningkatan populasi babi sebanyak 130 juta ekor.

Kedua, kondisi pasokan (supply) kedelai global. Saat ini, hanya Amerika yang sedang panen kedelai dan memiliki cadangan yang cukup untuk diekspor.

Musim panas yang terlalu kering dan bencana angin topan mengakibatkan produksi kedelai Amerika lebih rendah dari yang diprediksikan. Di sisi lain, persediaan kedelai di Brazil dan Argentina menipis sehingga harus memenuhi kebutuhan domestik.

China Borong Kedelai AS

Suhanto mengatakan faktor utama penyebab kenaikan harga kedelai dunia akibat lonjakan permintaan kedelai dari Tiongkok kepada AS selaku eksportir kedelai terbesar dunia.

Berita Rekomendasi

Pada Desember 2020, permintaan kedelai Tiongkok naik 2 kali lipat dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton.

Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan AS, seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.

"Untuk itu perlu dilakukan antisipasi pasokan kedelai oleh para importir karena stok saat ini tidak dapat segera ditambah, mengingat kondisi harga dunia dan pengapalan terbatas."

Penyesuaian harga dimaksud secara psikologis diperkirakan akan berdampak pada harga di tingkat importir pada Desember 2020 sampai beberapa bulan mendatang," ujar Suhanto.

Sebagai gambaran, sejak November 2013 hingga Februari 2020 harga Rp7.500/kg. Itu berarti selama 7 tahun harganya stabil.

Gonjang ganjing baru terjadi saat pandemi Covid-19 Maret 2020 ketika Tiongkok memborong kedelai Amerika dan terjadi gangguan pengiriman kapal karena Lockdown atau physical distancing.

Akibatnya, stok atau pasokan kedelai di pasaran terbatas. Apalagi harga kedelai di Bursa Chicago biasanya USD 9/gantang menjadi USD13/gantang (1 ton=36 gantang).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas