Menristek: Keputusan RI Larang Ekspor Nikel Mentah Tepat
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menyebut keputusan Indonesia melarang ekspor nikel mentah
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Namun karena pengolahannya tidak memberikan nilai tambah pada Kakao, petani Kakao yang ada di negara-negara tersebut tidak lebih sejahtera dibandingkan pengusaha coklat yang ada di Swiss.
“Mungkin petani Kakao senang hasil panennya dibeli, tapi yang kaya di industri kakao itu Eropa Barat. Nilai tambah tertinggi kakao kan cokelat, mereka bisa jual coklat premium. Mereka jauh lebih kaya dibanding juragan kakao dari Indonesia,” kata Bambang.
Bambang mengatakan Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan ekonomi berbasis SDA saja.
Jika hanya mengandalkan ekonomi berbasis SDA saja, negara dapat terjebak saat jika masuk masa dimana naik turunnya komoditas menentukan baik tidaknya perekonomian.
Untuk itu ia mendorong riset dan inovasi menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan nilai tambah SDA yang dimiliki Indonesia.
“Karena kita belum memanfaatkan teknologi untuk membawa kakao menjadi coklat seberkualitas cokelat Swiss misalnya,”ujarnya.